Liputan6.com, Jakarta - United Nations Development Programme (UNDP) memprediksi potensi kerugian negara-negara berkembang imbas penyebaran virus Corona mencapai angka USD 220 miliar.
Penyebaran virus Corona yang belum kunjung mereda mengancam negara-negara berkembang yang kekurangan sumber daya untuk menangkal penyakit tersebut. Hantaman sosial-ekonomi kepada mereka yang miskin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pemulihan.
"Dalam skala global, pandemi ini akan meninggalkan luka yang sangat, sangat dalam (bagi negara berkembang). Tanpa dukungan internasional, resiko kerugian dari usaha yang telah dilakukan 2 dekade akan membesar," ujar Administrator UNDP Achim Steiner, sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Kamis (3/4/2020).
Advertisement
Potensi pendapatan yang hilang tentu akan berakibat besar terutama pada pendidikan, HAM dan ketahanan pangan. UNDP juga memperingatkan bahwa rumah sakit di negara-negara berkembang bisa saja mengalami 'overrun dan underresourced' (kondisi dimana suatu fasilitas digunakan terus menerus secara berlebih padahal sumber dayanya tidak memadai atau kurang). Bahkan, 75 persen masyarakat di negara ketiga kesulitan mendapatkan sabun dan air bersih untuk cuci tangan, sehingga hal ini akan meningkatkan resiko penyebaran virus.
"Tak lupa kita juga harus meningkatkan pencegahan penularan virus corona terutama di daerah penduduk kumuh, penjara, dan tempat imigran serta pengungsi," kata Direktur HIV, Health and Development Group UNDP Mandeep Dhaliwal.
Â
Butuh Keringanan Pembayaran
Beberapa waktu lalu, International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa negara berkembang butuh keringanan pembayaran utang agar bisa bertahan.
"Negara berkembang merasakan hantaman yang paling keras imbas Corona ini, apalagi bagi mereka yang berutang bahkan sebelum krisis terjadi. Banyak negara yang butuh keringanan utang, hanya inilah satu-satunya cara agar mereka bisa bertahan," kata David Malpass, Presiden Bank Dunia beberapa waktu lalu.
Bank Dunia sendiri sudah menggelontorkan USD 2 miliar untuk bantuan tahap pertama bagi negara terdampak. Sedangkan UNDP juga telah memberikan dukungan kesehatan di China, Ukraina, Iran, Eritrea, Nigeria dan Vietnam. Diestimasikan, bantuan yang dibutuhkan mencapai USD 500 juta untuk membantu 100 negara berkembang.
Advertisement