Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memangkas anak dan cucu PT Garuda Indonesia, PT Pertamina dan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Terdapat 51 anak dan cucu usaha yang akan dipangkas dari 3 BUMN tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, efisiensi BUMN harus tetap dijalankan sesuai dengan KPI yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut harus dilaksanakan meskipun ekonomi tengah digempur Corona.
Baca Juga
Adapun, Garuda akan memangkas 6 perusahaan, Pertamina akan memangkas 25 perusahaan dan Telkom sebanyak 20 perusahaan.
Advertisement
"Hari ini kami undang 3 Dirut, bahwa kami tetap pastikan efisiensi itu tetap berjalan. Bisnis proses yang baik harus diutamakan efektivitasnya terhadap perusahaan dan tetap berkelanjutan," kata Erick Thohir saat konferensi pers virtual, Jumat (3/4/2020).
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Kata Dirut Garuda
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mendukung perampingan anak dan cucu usaha BUMN ini agar perusahaan bisa lebih fokus ke inti usaha.
"Hari ini kita melakukan rasionalisasi terhadap anak dan cucu perusahaan salah satunya Garuda Tauberes," ujar Irfan.
Â
Advertisement
Kata Dirut Telkom
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah juga menyatakan bahwa sebenarnya perusahaan telah memulai pemangkasan anak cucu sejak tahun lalu.
"Ada 49 anak dan cucu perusahaan terkonsolidasikan ke Telkom. Ada beberapa yang overlapping kurang efisien. Kita juga pertimbangkan ke depan Telkom seperti apa, apakah di-merger atau apa agar Telkom fokus ke core bisnis," kata Ririek.
Â
Kata Dirut Pertamina
Sementara Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan hal yang sama. Dari 25 perusahaan yang bisa dipangkas, Pertamina menargetkan akan melakukan likuidasi 7 perusahaan dan divestasi 1 perusahaan untuk tahun ini. Sedangkan sisanya akan dilakukan pada tahun depan.Â
"Kami sedang melihat kembali efisiensi dan fokus kepada core, mana yang bisa merger dan akuisisi, mana saja yang secara strategis bisa dilakukan untuk memperkuat bisnis utamanya," ujar Nicke.
Advertisement