Sukses

Guyuran Bantuan Bank Dunia Miliaran Dolar AS buat Hadapi Virus Corona

Bantuan pertama senilai USD 1,9 miliar akan ditujukan pada 25 negara

Liputan6.com, Jakarta Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui tahap pertama bantuan operasi darurat untuk negara berkembang di seluruh dunia, menggunakan fasilitas jalur cepat untuk penanganan virus corona (Covid-19).

Bantuan pertama senilai USD 1,9 miliar akan ditujukan pada 25 negara, dan akan bergerak maju menuju ke lebih dari 40 negara dengan proses jalur cepat.

Selain itu, Bank Dunia juga bergerak untuk memindahkan sumber daya dalam proyek-proyek yang didanai lembaga di seluruh dunia yang bernilai hingga USD 1,7 miliar.

Termasuk melalui restrukturisasi, penggunaan komponen darurat dari dari proyek yang ada (CERCs), dan memacu CAT DDOs untuk menjangkau setiap wilayah.

Bank Dunia pun siap mengerahkan hingga USD 160 miliar selama 15 bulan ke depan yang akan membantu banyak negara menghadapi konsekuensi langsung virus corona terhadap kesehatan, serta untuk menggerakkan pemulihan ekonomi.

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, akan ada fokus besar terhadap kemiskinan dalam operasi ini dengan menggunakan pembiayaan berbasis kebijakan, serta untuk melindungi rumah tangga termiskin dan lingkungannya.

"Grup Bank Dunia mengambil tindakan luas dan aksi cepat untuk mereduksi dampak dari Covid-19. Kita juga telah memiliki operasi respons kesehatan yang bergerak di lebih dari 65 negara," kata Malpass seperti dikutip dari laman resmi Bank Dunia, Rabu (8/4/2020).

Menanggapi kendala rantai pasok yang kian meluas, Direktur Operasi Bank Dunia Axel Van Trotsenburg menyatakan, pihaknya juga membantu banyak negara mengakses pasokan medis yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi penyebaran virus corona.

"Paket bantuan cepat tanggap ini akan bantu menyelamatkan banyak nyawa, mencegah, dan menangani dampak Covid-19," ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

Daftar Negara

Berikut daftar beberapa negara yang mendapat bantuan dari Bank Dunia:

* Ethiopia (USD 82 juta) untuk menyediakan peralatan medis, sistem kesehatan, dan pembangunan tempat perawatan.

* Republik Demokratik Kongo (USD 47 juta) untuk pelatihan staf medis, peralatan, dan deteksi kasus virus corona.

* Mongolia USD 29,4 juta( untuk memberi pelatihan dokter, perawat, membeli peralatan medis hingga laboratorium, serta untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan.

* Kamboja (USD 20 juta) untuk membangun laboratorium dan pusat isolasi di 25 rumah sakit rujukan pemerintah.

* Tajikistan (USD 11,3 juta) untuk perluasan kapasitas perawatan intensif seperti peningkatan kualitas peralatan, pelatihan dan koordinasi dengan masyarakat.

* Kyrgysztan (USD 12,15 juta) untuk rumah sakit, laboratorium, medis, peralatan ICU, dan dana siaga rumah sakit.

* Haiti (USD 20 juta) untuk pendeteksian dini penyebaran virus corona, mobilisasi tambahan staf kesehatan, dan penyediaan alat perawatan.

* Ekuador (USD 20 juta) untuk persediaan alat medis dan perawatan intensif serta ruang isolasi.

* Timur Tengah dan Afrika Utara (USD 26,9 juta) untuk membantu Yaman mengurangi penyebaran dan menyelesaikan dampak Covid-19.

Video Terkini