Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus bergerak menguat ke level 15.000 per dolar AS. Penguatan tersebut tercipta berkat mekanisme pasar.
"Saya nyatakan penguatan dan stabilitas rupiah adalah mekanisme pasar. Dalam bentuk bid sama over dari pelaku, bank, broker, itu berjalan dengan baik," kata Perry dalam siaran pers online di Gedung Bank Indonesia, Selasa (14/4/2020).
Dia lantas mengapresiasi peran perbankan, pelaku usaha, terutama eksportir yang dianggapnya sangat berperan terhadap penguatan tersebut.
Advertisement
Perry pun percaya, jika kurs rupiah terus menguat hingga menyentuh target 15.000 per dolar AS di akhir 2020, maka itu dapat mengatasi pelemahan ekonomi yang saat ini terjadi akibat pandemi Covid-19.
"Terimakasih pada pelaku pasar, terutama juga para eksportir. Mari terus kita terus tingkatkan, pasok dolar, stabilkan nilai tukar rupiah. Ini demi NKRI. Kalau kita bisa lakukan ini, dampak Covid-19 Insya Allah bisa teratasi," ucapnya.
Â
Rupiah Hari Ini
Mengutip data Bloomberg, rupiah pada hari ini sempat dibuka di angka 15.700 per dolar AS, melemah dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 15.630 per dolar AS. Memasuki siang hari, rupiah kembali menguat ke 15.681 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.680 per dolar AS hingga 15.706 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 13,09 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 15.722 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya pada level 16.840 per dolar AS.
Â
Advertisement