Sukses

Ikut Kartu Prakerja, UMKM Akan Dibina untuk Taklukan Pasar Digital

Pegiat UMKM dalam program pelatihan tersebut nantinya akan diberikan berbagai macam pembekalan. Salah satunya menangkap peluang bisnis di pasar digital.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah memproyeksikan sekitar 3,6 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bisa mengikuti program Kartu Prakerja.
 
Menteri Koperasi dan UKM Teten Basuki mengatakan, pegiat UMKM dalam program pelatihan tersebut nantinya akan diberikan berbagai macam pembekalan. Salah satunya menangkap peluang bisnis di pasar digital.
 
"Di saat seperti ini kan misalnya menjadi penting digitalisasi UMKM. Terbukti kan dengan social distancing sekarang, yang bisa menangkap peluang adalah UMKM yang sudah masuk ke market online," ujar dia kepada Liputan6.com di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis (16/4/2020).
 
Menurut dia, bentuk pelatihan itu akan diberikan setelah mendapat banyak permintaan dari pelaku UMKM yang mau merambah pasar online. 
 
"Karena sebagian besar ada aktivis UMKM yang masih menolak marketplace online. Sekarang sudah enggak bisa lagi. Sekarang justru ini bisa jadi program prioritas kita," kata dia.
 
Selain berbisnis online, Teten melanjutkan, masih banyak lagi program pelatihan untuk UMKM yang akan diberikan dalam Kartu Prakerja. Seperti menangkap peluang ekspor, cara memperbaiki kemasan supaya lebih menarik, hingga soal literasi keuangan.
 
"Intinya memang pemberdayaan UMKM, terutama kemampuan kewirausahaan mereka memang kita terus menerus lakukan," ucap dia.
 
"Kita juga punya pelatihan di internal, program pelatihan di kementerian ini maupun Smesco. Itu betul-betul kita manfaatkan situasi sekarang untuk menyiapkan UMKM supaya bisa mengembangkan usahanya lebih baik pasca wabah corona ini," tuturnya.
 
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
2 dari 2 halaman

Pasarkan Produk UMKM, Kemenkop Rilis E-Katalog Alat Kesehatan

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, kenalkan dua jenis e-katalog alat pelindung kesehatan yang ditujukan untuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memproduksi alat kesehatan.

Ia mengatakan katalog pertama, merupakan katalog produk UMKM yang berjumlah 60 produk alat kesehatan, yang diproduksi oleh wilayah Jabodetabek. Lalu, Kementrian Koperasi dan UKM menggandeng  PT Daruma Adira Pratama, untuk membantu distribusi penjualan produk UMKM-nya.

“Ada 60 produk alat kesehatan yang sudah dikurasi oleh Daruma, kita bekerja dengan Daruma kita semua tahu Daruma yang mengontrol quality control-nya dan juga mencarikan market-nya. Ini ada 60 produk salah satu produknya helm Alat Pelindung Diri (APD), termasuk juga kita sudah ada pembelian dari Kimia Farma 1 juta masker kain,” kata Teten pada telekonferensi di BNPB seperti ditulis Kamis (16/4/2020).

Sedangkan untuk katalog kedua, di dalamnya ada 300 produk alat kesehatan yang diproduksi di 16 provinsi, dan belum melalui proses kurasi oleh PT Daruma Adira Pratama.

“Nah ini terhadap UMKM yang masih bisa bertahan salah satunya adalah yang memproduksi alat kesehatan, jadi ini yang kami ingin bantu mulai dari pembiayaan, pendampingan, bagaimana mereka bisa memproduksi, lalu juga bagaimana mereka bisa mendapatkan bahan, dan yang terakhir kita bantu pemasaran,” ujarnya.

 

 

  • Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi.

    UMKM

  • Pemerintah membuka Program Kartu Prakerja sejak 2020 untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

    Kartu Prakerja