Liputan6.com, Jakarta - Pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia, mendesak pemerintah untuk mengambil berbagai kebijakan yang strategis dalam menangani wabah tersebut, khususnya bagi masyarakat terdampak.
Salah satunya adalah dengan mempercepat realisasi kartu prakerja, yang sudah meloloskan 2 juta peserta pada gelombang I yang ditutup Kamis (16/4/2020) kemarin.
Melihat cara kerjanya, Direktur Eksekutif EconAct, Ronny P Sasmita, menilai bahwa kartu prakerja ini mirip dengan kartu belanja untuk gerai online. Produknya berupa video dan materi yang disediakan oleh semua startup yang ditunjuk.
Advertisement
"Ini pemerintah kayak bangun Mall Online Khusus Pelatihan, dimana semua start up itu adalah para pedagangnya (merchant), kayak kartu transmart atau kartu alfamart gitu, walau beda konteks," ungkapnya kepada Liputan6.com, Jumat (17/4/2020).
Menurut Ronny, tanpa kartu prakerja-pun, para pencari kerja dapat mengakses model pembelajaran yang sama melalui platform digital yang tidak berbayar, misalnya youtube.
"Saya sih super yakin, kalau anda ketik semua materi yang mereka tawarkan di sana di google atau youtube, anda akan mendapat pilihan yang jauh lebih banyak, dan gratis pula. Percaya deh!" jelasnya.
Ronny juga menilai ada pemahaman yang kurang tepat soal skill, dimana pemerintah mendangkalkan makna skill hanya dengan nonton video dan baca materi aja. Sementara skill yang dirujuk sebagai prasyarat untuk mendapat kerja, lebih dominan unsur pengalamannya alias praktek.
"Kenapa anda dibilang jago di suatu bidang? Karena anda berpengalaman alias mempraktekan bidang itu almost in entire of your working life, bukan karena anda dari pagi sampai malam nonton video," kata Ronny menegaskan.
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Dibuka Senin 20 April 2020
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mencatat, 2 juta lebih pendaftar Program Kartu Prakerja telah berhasil lolos seleksi gelombang I. Dari 2 juta peserta, 200 ribu orang akan dipilih untuk mengikuti pelatihan gelombang pertama.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, setelah gelombang I ditutup per hari ini, Kamis (16/4/2020) pukul 16.00 WIB, pendaftaran gelombang II akan segera dibuka.
“Gelombang kedua dibuka Senin 20 April pukul 08.00 WIB sampai dengan Kamis, 23 April pukul 16.00 WIB,” tutur Airlangga Hartarto pada awak media Kamis (16/4), di Jakarta.
Rencananya pendaftaran Kartu Prakerja dibuka per minggu, sampai dengan minggu ke-4 Bulan November 2020. “Untuk tahap pertama ini setidaknya bergabung 200.000 peserta,” ujar Airlangga.
Terjadwal pada Jumat 17 April 2020, Pemerintah akan mengumumkan peserta Gelombang I. Di hari yang sama, peserta juga sudah dapat menggunakan bantuan pelatihan di 8 mitra platform digital.
Bagi peserta yang diterima, Airlangga menuturkan, dapat langsung membeli pelatihan yang diinginkan. Pembayaran dilakukan menggunakan Kartu Prakerja, dengan kode unique 16 angka.
“Apabila pendaftaran belum diterima, calon peserta Kartu Prakerja dapat bergabung di gelombang pendaftaran selanjutnya dan tidak perlu mengulang proses pendaftaran dari awal, tinggal pilih nanti mau bergabung di gelombang berapa,” imbuhnya.
Advertisement