Sukses

Bangkitkan Ekonomi di Tengah Pandemi, Rest Area hingga PLBN Siapkan Lapak UMKM

Salah satu contoh di rest area KM 429 B ruas Semarang-Solo, dimana 11 tenant merupakan UMK kuliner dengan brand dan produk lokal yang sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk mendukung keberlanjutan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Hal tersebut merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam ratas tentang program mitigasi dampak Covid-19 terhadap UMKM agar memberikan peluang untuk tetap berproduksi sebagai upaya mitigasi dampak pandemi tersebut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pelaku sektor UMKM diberi peluang untuk berproduksi melalui penyediaan fasilitas ruang usaha di berbagai tempat, seperti rest area jalan tol, Pos Lintas Batas Negara (PLBN), Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), serta pembangunan dan rehabilitasi pasar.

Penyediaan fasilitas UMKM pada rest area atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP) dilaksanakan di sepanjang jalan tol di Pulau Jawa (46 Tipe A, 23 TIP Tipe B, dan 26 TIP Tipe C), dan Jalan Tol Trans Sumatera (31 TIP), termasuk upaya mengembangkan TIP yang terhubung dengan kegiatan ekonomi di sekitar jalan tol.

Salah satu contoh di rest area KM 429 B ruas Semarang-Solo, dimana 11 tenant merupakan UMK kuliner dengan brand dan produk lokal yang sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia.

"Ruang usaha pada rest area diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar serta mendekatkan dunia usaha (UMKM) dengan konsumen untuk mempromosikan brand dan produk lokal, termasuk kuliner," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (17/7/2020).

 

2 dari 2 halaman

Lokasi Lain

Lebih lanjut, ia mengutarakan, penyediaan fasilitas UMKM juga diberikan melalui pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan sosial-ekonomi di kawasan PLBN.

Seperti pembangunan kios/lapak pasar pada 7 PLBN yakni di Entikong, Aruk dan Badau di Kalimantan Barat, Motaain, Motamasin dan Wini di Nusa Tenggara Timur, serta Skouw di Papua.

"Sebagai contoh, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya pada periode 2019-2020 mengalokasikan anggaran Rp 117,5 miliar untuk melanjutkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang (Zona Sub Inti) PLBN Skouw, termasuk pembangunan area komersial dan pasar sebanyak 304 kios di atas lahan seluas 3.600 m2," jelasnya.

Adapun desain pasar di PLBN tersebut terdiri dari kios basah, kios kering serta kios terbuka yang tidak memakai atap penutup berjumlah 50 unit. Saat ini seluruh progres fisik Zona Sub Inti mencapai 80,45 persen.

Dukungan UMKM lainnya yakni pembangunan pasar dan fasilitas Creative Hub sebagai sarana mempromosikan produk-produk UMKM kepada turis domestik maupun mancanegara di 5 KSPN yang tengah dikembangkan pemerintah. Antara lain KSPN Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado–Likupang.

Ruang promosi UMKM salah satunya berada di destinasi wisata Puncak Waringin di kawasan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Sebagai upaya memenuhi kebutuhan pokok, menjaga ketahanan UMKM, dan menjamin distribusi logistik dan bahan pokok, Kementerian PUPR juga melakukan percepatan pembangunan 21 pasar yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 2019-2020. Anggaran pembangunan pasar tersebut dialokasikan sebesar Rp 1,7 triliun.

Video Terkini