Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, Bank DKI menghimbau nasabah yang masih harus bepergian menggunakan transportasi publik untuk menghindari kontak fisik selama berada di area transportasi publik dan mengurangi transaksi tunai.
Hal ini seperti saat ingin melakukan top up JakCard/JakLingko yang biasanya dilakukan dengan menukarkan uang tunai.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menyampaikan pemilik kartu JakLingko dan JakCard tidak perlu khawatir karena bisa top up menggunakan aplikasi JakOne Mobile menggantikan uang tunai.
Advertisement
“Lebih cepat, lebih praktis lebih mudah dan pastinya lebih aman apalagi disaat pandemik Covid-19 ujar Herry terus mengimbau nasabah untuk melakukan transaksi secara nontunai. Untuk melakukan top up JakCard/JakLingko, nasabah cukup login pada aplikasi JakOne Mobile di smartphone, pilih opsi isi ulang JakCard, tempel JakCard di belakang smartphone dan tap pilihan tempel kartu, pilih nominal pengisian kemudian pilih sumber dana (dari uang elektronik JakOne Pay atau rekening tabungan," tutur Herry dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Sebagaimana diketahui, sejak 24 Maret 2020 layanan transaksi top up hingga pembelian kartu di seluruh halte dihentikan oleh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Ini berarti seluruh pelanggan diwajibkan untuk memastikan memiliki kartu JakCard dengan saldo yang memadai ketika sampai di halte.
Hal ini dapat dipermudah dengan melakukan top up JakCard & JakLingko melalui JakOne Mobile. Sebagai informasi, JakOne Mobile merupakan aplikasi layanan keuangan digital yang terdiri mobile banking dan uang elektronik yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi kebutuhan sehari-hari pada beragam merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI.
Nasabah juga dapat melakukan transaksi transfer antar rekening ataupun antar bank, pembayaran berbagai tagihan dan belanja di e-commerce dengan menggunakan JakOne Mobile dari rumah.
Bank DKI juga mengajak nasabah dan seluruh lapisan masyarakat untuk turut membantu para korban Covid-19 dan penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. Dana ini nantinya akan dipergunakan untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19.
Cegah Penyebaran Corona, BI Ajak Masyarakat Gunakan Transaksi Nontunai
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menghimbau masyarakat untuk lebih bertransaksi menggunakan pembayaran nontunai guna mencegah penularan virus corona Covid-19 yang kian mewabah di Indonesia.
Perry memastikan uang tunai yang beredar di tengah masyarakat saat ini telah melalui serangkaian pengecekan dan higienis. Namun, ia mengajak warga untuk lebih sering bertransaksi secara non-tunai sebagai bentuk mitigasi wabah virus corona.
"Kami memastikan uang-uang yang beredar itu higienis, karena kami memantau uang yang masuk ke perbankan. Tapi kami menghimbau penggunaan non-tunai supaya bisa memitigasi Covid-19," ujar dia dalam sesi teleconference, Selasa (24/3/2020).
Guna menunjang ajakan tersebut, Bank Indonesia disebutnya telah menambah periode promosi Merchant Discount Rate (MDR) melalui pembayaran berbasis QRIS.
"Bank Indonesia bekerjasama dengan perbankan, asosiasi sistem pembayaran Indonesia, dan dunia industri perbankan juga sepakat memperpanjang masa berlakunya gratis MDR dari Mei jadi September 2020," tuturnya.
Advertisement