Sukses

Pemerintah Tawarkan Proyek SPAM Krian Secara Virtual

Pemerintah menggelar penawaran secara virtual kepada para investor untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian Serpong

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar penjajakan minat pasar (market sounding) secara virtual kepada para investor untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian Serpong dengan biaya investasi Rp 2,21 triliun.

Acara ini digelar pada Jumat (17/4/2020) siang, serta turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono percaya bahwa penjajakan minat pasar ini penting digelar meski situasi saat ini sedang tak baik akibat wabah virus corona (Covid-19). Sebab, SPAM Karian memiliki nilai sosial ekonomi yang besar untuk penyediaan air minum bagi warga Jakarta.

"Saya kira suatu karunia dari Allah, walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 kita masih bisa berupaya berkegiatan. Yang kita lakukan ini akan bermanfaat ketika covid sudah berlalu," ujar dia, Jumat (17/4/2020).

Secara jadwal, Menteri PUPR melanjutkan, tanda tangan kontrak dalam skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk SPAM Karian ini diharapkan bisa mulai pada Kuartal IV 2020. Adapun proyeksi nilai investasi pada proyek ini sebesar Rp 2,21 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Tergantung Investor

Market sounding ini dianggapnya merupakan tahap penting dalam pengerjaan SPAM Karian, lantaran kelanjutan proyek akan sangat bergantung pada kucuran dana dari pihak investor.

"Sampai pada tahap market sounding ini merupakan capaian yang tidak main-main. Mungkin sudah lebih dari 60 persen ini pekerjaan, tinggal kita menyelesaikan sisanya. Ini jauh lebih sudah daripada the rest, daripada sisanya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini