Liputan6.com, Jakarta - Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memperkirakan akan terjadi lonjakan tajam terhadap kunjungan wisatawan ke daerah-daerah wisata pasca wabah virus corona selesai.
Hal ini bisa menjadi salah satu pendorong bagi ekonomi Indonesia bisa bangkit dengan cepat setelah dihantam wabah ini.
"Prediksi kita akan ada rebound kunjungan masyarakat ke daerah-daerah wisata, makanya kita siapkan. Pasca Covid ini ekonomi bisa tumbuh cepat. Bukan hanya desa bisa lakukana manajemen covid dengan baik tapi juga lakukan pendataan desa-desa yang punya produktivitas sehingga setelah covid bisa kembali" ujar dia dalam Live Streaming Liputan6.com dengan tema Jangan Mudik ke Desa, Tak Pulang Karena Sayang, Sabtu (18/4/2020).
Advertisement
Sebagai persiapan dari rebound kunjungan wisatawan ini, lanjut Halim, dirinya telah menghimbau kepala desa untuk memperbaiki dan merawat objek wisatanya dengan baik sehingga siap penyambut lonjakan kunjungan ketika wabah corona ini selesai.
"Hari ini saya minta yang punya objek wisaya dirawat yang bagus untuk rebound, desa yang punya ketahanan pangan, ini yang agak terhambat ekspornya kita fasilitasi seperti adanya gudang, sehingga kalau ini selesai ekspornya kembali, rebound-nya cepat," kata dia.
Halim juga berharap wabah corona ini bisa selesai, sehingga kegiatan ekonomi Indonesia tidak hanya di perkotaan mapun pedesaan bisa kembali normal.
"Kita berharap ini tidak lama-lama. Ini wujud optimisme kita ini disiapkan dengan baik sehingga terkelola dengan baik," tandas dia.
Mendes Abdul Halim Terpesona Potensi Ekonomi Purbalingga
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengusulkan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah sebagai lokasi wajib untuk dikunjungi Presiden Jokowi. Kunjungan tersebut terkait dengan implementasi penggunaan Dana Desa untuk pengembangan ekonomi dan Sumber Daya Manusia.
"Jawa Tengah hanya satu yang saya usulkan untuk dikunjungi Presiden, yaitu Kabupaten Purbalingga," ujar Abdul Halim Iskandar saat Kunjungan Kerja di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Selasa, 10 Maret 2020.Â
Dia melihat desa di Purbalingga melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki potensi untuk berkembang memakmurkan masyarakat. Sebagai contoh, BUMDes Desa Serang yang saat ini bergerak di bidang pariwisata dan pertanian telah berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan meraup pendapatan Rp3,4 miliar.
BUMDes merilis 10 persen kepemilikan saham untuk masyarakat desa, sedangkan 90 persen tetap dijadikan milik Desa Serang. Bahkan, ada rencana BUMDes Serang untuk berinvestasi di desa lain.
"Desa lain jangan mau kalah, sebelum Pak Kades (Sugito) investasi di desa lain, ikut juga investasi di sini," katanya.
Selain itu, masing-masing desa harus siap untuk digitaliasi desa. Seperti Desa/Kecamatan Karanganyar, Kepala Desa Taufik mendorong penggunaan aplikasi untuk administrasi kependudukan, inventarisasi aset, pertanahan, pemetaan digital, keuangan desa, dan pasar digital.
Â
Advertisement
Digitalisasi Desa
Terkait digitalisasi desa, Abdul Halim menargetkan nantinya desa di Indonesia sudah cash less. Setiap penggunaan anggaran tercatat di sistem perbankan untuk meminimalkan kesalahan adminsitrasi dan penyalahgunaan.
"Digitalisasi anggaran jelas jejaknya, jam berapa, kapan, untuk apa. Program padat karya juga kedepan harus non tunai untuk mendukung inklusi keuangan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Abdul Halim meluncurkan lomba BUMDes se-Indonesia. Kementerian Desa PDTT menyiapkan Rp4 miliar untuk pemenangnya.
Dia mengajak BUMDes di Purbalingga untuk mengirimkan portofolio ke Kementerian. Nantinya, nominator akan diverifikasi langsung oleh tim dari Kemendes PDTT.