Sukses

Uji Coba Obat Penawar Corona Bikin Rupiah Kian Perkasa

Faktor eksternal menjadi aktor utama perkasanya nilai tukar Rupiah.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) menguat signifikan sepanjang pekan ini. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan di pasar spot, mata uang garuda menguat 175 poin menyentuh level 15.465, pada Jumat 16 April 2020.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, faktor eksternal menjadi aktor utama perkasanya nilai tukar Rupiah, setelah Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan uji coba obat untuk pasien covid-19 di rumah sakit Universitas Chicago.

"Adanya  tanda-tanda awal bahwa obat untuk perawatan covid-19 bekerja. Setelah Gilead Sciences mengumumkan bahwa uji klinis obat antivirus remdesivir menunjukkan hasil yang menjanjikan," kata Ibrahim saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (18/4/2020).

Menurut Ibrahim, obat yang di namai Remdesivir diproduksi oleh Gilead Sciences dilaporkan berfungsi dengan baik saat diberikan kepada seluruh pasien covid-19 yang berjumlah 125 orang, menunjukkan hasil positif seperti proses pemulihan yang cepat dari keluhan demam dan gangguan pernapasan. Tentu ini merupakan sebuah harapan baru bagi perbaikan ekonomi AS yang sedang sekarat akibat wabah corona.

Sentimen positif terhadap rupiah juga kembali datang dari AS, setelah presiden Donald Trump mengeluarkan pedoman baru untuk pembukaan kembali ekonomi AS pada Awal April 2020.  Keputusan itu diambil Trump berkaca menurunnya jumlah pasien baru covid-19 di negara adidaya tersebut.

"Sebab angka klaim pengangguran terbaru di AS kamis (16/4) menunjukan lebih dari 22 juta orang Amerika telah mengajukan tunjangan pengangguran akibat pandemi covid-19," jelas Ibrahim.

 

2 dari 2 halaman

Fundamental Ekonomi

Di samping itu, kondisi fundamental ekonomi nasional terbilang membanggakan di tengah ketidakpastian global akibat wabah corona.

Justru geliat ekonomi masih terjadi d isejumlah daerah, ini dibuktikan oleh neraca perdagangan bulan Maret 2020 yang dilaporkan surplus.

Pun langkah Bank Indonesia dinilai tepat yang membatasi intervensi di pasar valas, obligasi maupun SUN di perdagangan DNDF. Melihat data eksternal yang cukup bagus bagi pergerakan nilai tukar rupiah.

"Ini menjadi berkah tersendiri bagi mata uang garuda yang begitu perkasa dalam perdagangan akhir pekan. Sekaligus membuktikan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri cukup bagus," pungkasnya.