Sukses

Tampung Korban PHK, Menaker Juga Siapkan Program Padat Karya

Program padat karya reguler yang dikembangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan dimodifikasi sasaran target utamanya.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah membeberkan beberapa strategi untuk mengatasi badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda Indonesia imbas mewabahnya Corona yang tak kunjung usai.

Selain program Kartu Prakerja, Ida bilang pihaknya juga tengah menyiapkan program padat karya reguler yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan situasi dan kondisi saat ini.

Program padat karya reguler yang dikembangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan dimodifikasi sasaran target utamanya, yaitu korban-korban PHK. Adapun, nantinya akan ada program padat karya infrastruktur dan padat karya produktif.

"Jangka pendek kami yaitu melakukan modifikasi program padat karya reguler menjadi padat karya infrastruktur dan padat karya produktif. Ini program reguler sebenarnya, tapi dimodifikasi sasaran target utamanya yaitu korban PHK. Kami kerjasama dengan Serikat Pekerja dan Serikat Buruh," kata Ida dalam diskusi Berharap Pandemi Tanpa PHK dan THR Lancar, Rabu (22/4/2020).

Nantinya, mereka yang mengikuti program padat karya ini akan bekerja dalam titik-titik yang bersinggungan dengan infrastruktur, seperti sanitasi lingkungan, penyemprotan disinfektan dan lainnya.

 

2 dari 2 halaman

Padat Karya Produktif

Sementara untuk program padat karya produktif, selain korban PHK, masyarakat desa juga akan diberdayakan untuk memproduksi barang-barang yang saat ini dibutuhkan.

Dalam implementasinya, Kemnaker akan menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) di pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memperkuat program padat karya produktif.

"Kami punya 1.113 BLK komunitas yang bisa kita arahkan melakukan padat karya produktif. Kita ajak lembaga ketenagakerjaan lain juga, nanti akan melakukan proyek seperti pembuatan masker, pembuatan disinfektan dan lainnya. Nanti hasilnya dijual murah ke masyarakat sekitar daerah tersebut," ujar Ida.

Video Terkini