Sukses

Lawan Corona, Pelaku IKM Pengolahan Kopi Diminta Kreatif

Industri kecil dan menengah (IKM) pengolahan kopi menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Industri kecil dan menengah (IKM) pengolahan kopi menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi covid-19. Setelah sejumlah negara pasar ekspor memberlakukan lockdown atau karantina wilayah guna melindungi warganya dari virus berbahaya asal kota Wuhan.

"Ini menjadi masalah tapi ini challenge. Diperlukan terobosan kreativitas oleh pelaku usaha industri pengolahan kopi," tegas Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam talkshow online #SatuDalamKopi, Kamis (23/4).

Menurut Agus kreativitas merupakan kunci kesuksesan ditengah tertekannya bisnis pengolahan kopi nasional akibat menurunnya tingkat konsumsi kopi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kreativitas pula yang membuat kelangsungan bisnis pengolahan kopi tetap terjaga ditengah ancaman gulung tikar akibat wabah corona.

Adapun bentuk dari kreativitas sendiri ialah pemasaran produk kopi secara online agar dapat menjangkau pasar lebih luas dan aktif melakukan pameran kopi lokal secara daring guna mendorong tingkat konsumsi masyarakat akan produk kopi nusantara. "Dengan ini (kreativitas) saya yakin kopi Indonesia bisa," imbuh dia.

Kendati demikian, Menperin Agus mengharuskan seluruh pihak di sektor pengolahan kopi untuk memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Aturan ini dimaksudkan untuk menekan penyebaran virus covid-19 demi perbaikan iklim usaha di Tanah Air.

Menperin Agus kemudian berjanji bahwa pihaknya akan mengupayakan pemberian bantuan stimulus bagi pelaku IKM pengolahan kopi yang terdampak wabah corona dan mengusulkan kemudahan regulasi ekspor hasil olahan kopi lokal kepada kementerian lainnya yang terkait.

2 dari 2 halaman

IKM Pengolahan Biji Kopi

Sebelumnya, Menperin Agus mengatakan bahwa saat ini terdapat 1.204 pelaku IKM yang mengolah biji kopi lokal dari para petani di berbagai daerah Indonesia.

Dengan didukung ketersediaan bahan baku dan potensi pasar yang besar, industri pengolahan kopi mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.

Kementeriannya mencatat, capaian ekspor produk kopi olahan yang mencapai USD 579,98 juta sepanjang 2018 atau meningkat 19,1 persen dibanding tahun 2017. Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang telah menembus sejumlah pasar mancanegara di ASEAN, China, dan Uni Emirat Arab.

Namun pandemi covid-19 membawa dampak buruk bagi kelangsungan usaha kopi olahan akibat sepinya jumlah pengunjung. Bahkan, sejumlah petani kopi di Aceh kehilangan pendapatan hingga 50 persen akibat harga kopi yang menurun drastis.

Agus pun mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tokopedia, serta para pelaku industri kopi lokal, menginisiasi kampanye #SatuDalamKopi. Langkah kolaborasi ini bertujuan untuk memajukan kopi nusantara sekaligus membuat roda perekonomian tetap bergerak di tengah pandemi covid-19.

"Kampanye #SatuDalamKopi merupakan contoh nyata bagaimana kita bersama ambil bagian untuk mendorong pemasaran produk kopi lokal melalui kafe, warung kopi dan masyarakat luas yang pada gilirannya akan berdampak pada geliat industri kopi di daerah dan seluruh rantai pasoknya," jelas Agus.

Kampanye nasional ini dilangsungkan pada 20-26 April 2020 di Tokopedia akan melibatkan hampir 1.200 pelaku industri kopi dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia. Tak hanya pelaku industri kopi, para pecinta kopi pun bisa turut berpartisipasi dalam menyemarakkan kampanye yang diselenggarakan selama tujuh hari tersebut.

Video Terkini