Sukses

Kementan Sigap Antisipasi Dampak Covid-19

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono mengatakan bahwa Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi dampak Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Wabah Covid-19 yang melanda dunia melahirkan kekhawatiran masyarakat, tak terkecuali Indonesia. Tidak hanya ketakutan akan kesehatan mereka, namun juga urusan perut mareka dan keluarganya. Gejala ini ini dibaca dengan cermat oleh Menteri Pertanian; Syahrul Yasin Limpo, sehingga dalam setiap kesempatan selalu dipesankan,“Pertanian tidak boleh berhenti”.

Dalam kesempatan yang berbeda ketika menetapkan duta petani millenial dan duta petani andalan awal April lalu pesan yang sama juga disampaikan, “Pertanian harus terus bergerak, maju, mandiri, modern, dan mampu menyediakan pangan bagai 267 juta penduduk Indonesia” ujar Syahrul

Pada saat membuka Seminar "Meraup Untung Bisnis Pangan Petani Milenial di Tengah Pandemi Covid-19" Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono mengatakan bahwa Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi dampak Covid-19. Langkah pertama adalah, “memastikan semua komponen (stakeholders) pertanian harus tetap bekerja keras dan komitmen dalam rangka menyediakan pangan bagi 267 jt rakyat”, ungkapnya.

Hal ini dipertegas oleh Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, dalam paparanya pada seminar ini bahwa langkah ini akan dikonkritkan dengan, “mempercepat program bantuan sarana produksi seperti alat dan mesin pertanian, benih/bibit, pupuk, pakan ternak, obat hewan/vaksin dan sarana produksi lainnya”’.

Sedangkah langkah kedua adalah, “menjaga keseimbangan suppaly dan demand bahan pangan serta stabilisasi harga pangan”, ungkap Momon lagi. Secara operasional, langkah ini dilakukan dengan cara mengakselerasi produksi pertanian, khususnya melalui kegiatan padat karya dengan mempekerjakan para tenaga kerja yang kehilangan penghasilan akibat dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

Langkah ketiga; “melakukan kerjasama dan harmonisasi dengan seluruh stakeholders, termasuk yang diluar Kementerian Pertanian, sebab masalah pertanian masalah bersama, tidak cukup hanya diselesaikan oleh insan pertanian”, tambahnya lagi. Sehingga secara riil langkah ini dilakukan dengan mendorong kelancaran distribusi bahan pangan pokok.

Dalam jangka pendek, Dedi Nursyamsi menambahkan “Kementerian Pertanian telah melakukan langkah cepat dengan turut Penyediaan bahan pangan pokok utamanya beras dan jagung”, ungkapnya serius.

Selanjutnya adalah, “mempeecepat ekspor komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi”, tambahnya lagi. Tidak lupa juga “turut mensosialisasikan kepada petani dan petugas terkait penanganan/pencegahan Covid-19, pengembangan pasar tani di Provinsi, dan mendukung terhadap eksistensi UMKM dan usaha ekonomi informal di sektor pertanian”, ungkapnya lagi.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian; Bustanul Arifin Caya, mendukung langkah-langkah ini, “Dalam kondisi pandemi Covid seperti ini, memang garda terdepan adalah teman-teman tenaga kesehatan, namun pertanian juga sangat penting, sebab semua butuh makan”, ungkap Bustanul. “Kita tetap akan menjadi pejuang pertanian, bahkan dengan elearning kita akan terus bergerak dengan lebih modern”, ungkapnya lagi penuh optimis.

 

(*)