Liputan6.com, Jakarta - Bicara soal keuangan, selama ini, perempuan terbilang handal terkait urusan pengelolaan keuangan, khususnya keuangan rumah tangga. Namun bicara investasi, yang kita dengar umumnya sering dilakukan oleh laki-laki.
Padahal tidak benar loh. Simak penjelasan dari Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berikut ini:
Sekarang era kesetaraan
Advertisement
Kartini telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia dalam hal kesetaraan dengan laki-laki. Di jaman sekarang, perempuan sudah harus mahir dalam hal pengelolaan keuangan, termasuk dalam hal investasi.
Selama beberapa generasi, perempuan identik dengan julukan menteri keuangan keluarga, karena pengelolaan keuangan keluarga selama ini dikelola oleh perempuan atau ibu rumah tangga.
Namun ketika bicara soal investasi, yang kita dengar umumnya sering dilakukan oleh laki-laki. Padahal, sudah banyak loh perempuan yang mahir mengelola keuangan sekaligus berinvestasi.
Yang harus diingat, investasi adalah milik semua kalangan. Selama ini, bisa jadi perempuan lebih identik dengan belanja dan hal-hal berbau konsumtif, sehingga urusan investasi lebih banyak dilakukan laki-laki. Padahal perempuan juga jago berinvestasi loh.
Ingat julukannya sebagai menteri keuangan keluarga. Ini membuktikan dalam hal pengelolaan keuangan, perempuan terhitung mahir melakukannya.
Menjadi perempuan yang independen dan mandiri finansial
Bagi perempuan, kemampuan berinvestasi menjadi cara untuk menjadi perempuan yang independen, dan mandiri secara finansial. Kini, bukan lagi saatnya menantikan sosok laki-laki mapan yang akan hadir menyelamatkan keuangan.
Sebagai perempuan juga harus bisa membuktikan diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dengan berinvestasi, perempuan membuktikan kemampuannya untuk mengelola keuangan, mengembangkan uang, sekaligus memanfaatkan uang dengan baik.
Secara umum, pilihan investasi yang pas untuk perempuan cukup beragam, tidak kalah dengan laki-laki. Hanya saja, perempuan biasanya suka yang simpel, seperti emas, baik itu perhiasan ataupun emas batangan.
Namun kendalanya, investasi emas butuh dana yang tidak kecil. Harganya pun terus naik. Tentunya masih ada pilihan investasi dengan anggaran yang tidak terlalu besar serta mudah di akses. Pilihan dikembalikan lagi kepada masing-masing.
Advertisement
Investasi reksa dana mudah
Investasi reksa dana bisa menjadi salah satu opsi. Perempuan pekerja kantor yang juga ibu rumah tangga, tentunya akan memilih alternatif investasi yang mudah. Kenapa reksa dana bisa menjadi pilihan?
Pertama, modalnya tidak terlalu besar. Cukup dengan Rp 100 ribu, sudah bisa berinvestasi. Bahkan, sejumlah Manajer Investasi dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (“APERD”) ada yang sudah menawarkan investasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu.
Kedua, investasi di reksa dana sudah bisa dilakukan melalui online. Di saat pandemi seperti sekarang ini, dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (“PSBB”), segala sesuatu yang bisa dilakukan #dirumahaja akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam membatasi penyebaran virus Covid-19, termasuk investasi secara online.
Ketiga, waktu yang lebih fleksibel. Untuk yang tidak memiliki waktu, sudah ada manajer investasi yang akan melakukan tugas mengelola investasi. Tinggal diam #dirumahaja, kita tinggal menerima laporan hasil investasi kita setiap bulannya.
Pertimbangan keempat adalah, likuid dan tidak ada penalti. Dana yang dicairkan akan masuk ke rekening tabungan nasabah dalam waktu yang telah ditetapkan dalam prospektus. Selain itu, khusus reksa dana pasar uang tidak ada biaya masuk dan keluar.
Reksa dana memiliki tingkat risiko yang rendah sampai yang paling tinggi, investor tinggal menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
Tidak sulit bukan? Jadi siapa bilang perempuan tidak jago berinvestasi!