Liputan6.com, Jakarta - Banyak usaha yang harus gulung tikar saat pandemi Corona. Namun jika kreatif, ada usaha yang bisa bertahan dan bahkan mendapat untung. Mengingat berbagai kondisi baru yang terjadi, mulai dari kebijakan #dirumahaja yang membuat semua orang tidak keluar rumah, kebijakan work from home yang diterapkan oleh beberapa perusahaan, membuat berbagai kegiatan luar rumah tidak bisa dilakukan.
Salah satu usaha yang menjanjikan adalah berjualan makanan. Saat masa #dirumahsaja, biasanya opsi yang dipilih orang ada dua. Antara memasak sendiri di rumah atau membeli di luar rumah, keduanya biasa dilakukan.
Baca Juga
Jika kamu merasa bisa memiliki kemampuan memasak yang mumpuni, kamu bisa melirik peluang usaha katering. Kamu bisa intip beberapa hal yang harus kamu siapkan sebelum memutuskan untuk menjajal peluang usaha katering, dikutip dari Swara Tunaiku:
Advertisement
1. Tentukan keunikan kateringmu
Pastinya, sebelum kamu memutuskan untuk membuat sesuatu, kamu harus memastikan apa yang kamu buat memiliki keunikan. Kamu bisa menentukan sejak awal, kira-kira nilai jual apa yang bisa kamu unggulkan.
Misalnya, kamu bisa membuat menu-menu seasonal yang dapat kamu tawarkan dalam list makanan kateringmu. Mulai dari makanan Korea, Jepang, pilih saja yang sesuai dengan kemampuan dan ketertarikanmu!
Kamu juga bisa melihat referensi terkini di sekitarmu, makanan apa saja yang kelihatannya akan menjadi hype, bisa tuh menjadi menu makanan di kateringmu!
2. Modal usaha
Yang tak kalah penting adalah keberadaan modal usaha. Yuk kita asumsikan, anggap saja katering yang kamu buat memiliki menu nasi, sayur, dan lauk pauk. Buah-buahan dan susu biarlah pembeli sediakan sendiri supaya menjadi empat sehat lima sempurna.
Kali ini tema yang kamu inginkan adalah membuat katering vegetarian untuk membuat pelanggan tetap sehat di masa pandemik. Misalnya kamu membuat sayur bayam dengan lauk rolade tahu. Bahan dasar bayam memiliki harga minimal Rp2 ribu per ikat, untuk membuat satu porsi dibutuhkan paling tidak satu ikat bayam tergantung preferensi.
Harga tofu (tahu Jepang) per bungkus adalah Rp10 ribu. Paling tidak kamu membutuhkan 4 buah tofu, 3 butir telur, terigu, dan juga bahan penyedap. Dengan menu seperti itu, paling tidak kamu membutuhkan biaya hingga Rp20 ribu per porsinya. Kamu juga harus mempertimbangkan biaya lain seperti gas, listrik, dan juga tenaga yang kamu gunakan.
Advertisement
3. Menetapkan harga
Salah satu cara yang bisa kamu terapkan untuk menetapkan harga makanan adalah menambah keuntungan hingga 10 persen. Intinya, kamu harus menekan biaya serendah-rendahnya untuk memperoleh keuntungan setinggi-tingginya. Namanya juga prinsip ekonomi.
“Wah kalau biaya masak aja habis Rp 20 ribu, berarti mahal banget dong per porsi Rp 40 ribu?”
Ya iya, mahal sekali. Apalagi itu menu rumahan kan? Kamu bisa menekan biaya produksi dengan beberapa cara. Mulai dari mengganti bahan dengan bahan lain dengan harga lebih murah, memperkecil ukuran makanan, hingga menetapkan sistem kuota katering. Alias, kamu baru akan menjalankan katering setelah jumlah pemesan telah memenuhi jumlah minimal yang kamu terapkan.
4. “Tapi, aku nggak yakin banyak yang akan pesan. Gimana dong?”
Kembali ke poin pertama, ciptakan keunikan kenapa orang harus membeli kateringmu. Saat ini, pemasaran melalui media sosial sangatlah memudahkan. Kamu bisa melakukan promosi melalui berbagai platform supaya orang mengenal produkmu. Small steps matters, beranikan diri untuk menggunakan metode gethok tular alias promosi dari mulut ke mulut!
Percaya atau tidak, metode ini banyak berhasil. Tentu saja, kamu harus tentukan target pasarmu terlebih dahulu agar pemasaranmu lebih efektif.
Penetapan target pasar ini sangatlah menentukan keunikan dari produk yang kamu jual. Dengan menentukan target pasar tertentu, kamu akan menyelidiki dan menganalisis makanan semacam apa yang akan laris di kalangan mereka.
Misalnya, saat kamu menargetkan anak muda yang menggilai drama Korea, kamu akan berpikir untuk mencoba memasukkan menu Korea dalam menu kateringmu. Ya, kan?
Cek kemampuan memasak, kenali pasarmu, tentukan keunikan, ketahui modal, tekan pengeluaran, promosikan, ulangi!
Bukan berarti di masa pandemik ini kamu tidak dapat mengeksplor peluang usaha apapun. Malah, inilah kesempatan untuk kamu! Pelajari apa yang dibutuhkan oleh orang-orang di sekelilingmu, sediakan untuk mereka, voila! Pundi-pundi uangmu akan mengalir! Selamat mencoba!
Advertisement