Liputan6.com, Jakarta Ketua Persatuan Angkutan Pariwisata (Pawiba) Bali, Nyoman Sudiarta, mengeluh terkait belum berjalannya berbagai macam relaksasi seperti yang dijanjikan oleh pemerintah. Sejauh ini pengusaha transportasi belum mendapat keringanan angsuran kredit angkutan dan bantuan lainnya.
“Adapun yang sudah kami sepakati bahwa para pengusaha pariwisata mendapat penurunan angsuran secara bertahap,” kata Nyoman dalam satu diskusi, Minggu (26/4/2020).
Baca Juga
Dirinya mewakilkan pelaku usaha angkutan pariwisata pun meminta kepada para pemerintah untuk menambah relsaksi kepada pra pengusaha angkutan pariwisata di Bali.
Advertisement
Adapun sejumlah insentif yang diharapkan adalah penundaan pembayaran angsuran pajak selama 6 bulan. Kemudian juga penghapusan Pajak Penghasilan (PPh) 21 dan 25.
"Kemudian kegiatan BPJS di luar pungutan upah diberikan relaksasi juga, karena saya tidak beroperasi KIR, samsat, Jasa Raharja dari pemerintah relaksasi yang ada di Bali ini," kata dia.
Gara-Gara Corona, Industri Pariwisata Bali Anjlok 93 Persen
Sebelumnya, pandemi Corona memukul keras pertahanan industri pariwisata Indonesia. Bali menjadi salah satu destinasi terdepan yang terhantam pukulan tersebut.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan, Bali sedang sangat terpuruk dimana seluruh pelayanan oversupply karena tidak ada wisatawan.
"Covid-19 ini, seluruh provinsi mungkin yang paling terdampak 90 persen di pariwisata. Sekarang kita oversupply, kondisi Bali sangat terpuruk," ujar pria yang akrab disapa Cok Ace tersebut via diskusi daring, Jumat (24/4/2020).
Dan ternyata, data Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali mencatat potensi kerugian sektor pariwisata di Bali dari leisure dan mice mencapai USD 9 miliar atau sekitar Rp 140 triliun (kurs Rp 15.639).
"Jadi bisa dilihat potensi lost leisure dan mice ini mencapai USD 9 miliar, dan yang paling besar itu China dan Australia mereka bisa per hari datang 9.000 hingga 10.000 wisman per hari," kata Ketua DPD GIPI Bali Agung Artha.
Agung menambahkan, secara keseluruhan, pariwisata di Bali anjlok hingga 93,24 persen. Jika dirinci, per Januari 2020 pariwisata Bali naik 11 persen year-on-year (yoy) dari 346.113 wisatawan menjadi 384.343 wisatawan.
Advertisement