Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Senin (27/4/2020), rupiah dibuka di angka 15.455 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 15.400 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 15.489 per dolar AS.
Baca Juga
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.455 per dolar AS hingga 15.494 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 11,7 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.591 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 15.553 per dolar AS.
Meski melemah, namun rupiah pada awal pekan ini masih berpeluang menguat seiring mulai stabilnya harga minyak dunia.
"Rupiah bisa menguat hari ini mengikuti momentum penguatan yang didapat di akhir pekan lalu," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Senin (27/4/2020).
Menurut Ariston, sentimen positif datang dari harga minyak mentah yang mulai stabil. Harga minyak mentah membaik di akhir pekan lalu, dimana West Texas Intermediate (WTI) naik 2,7 persen ke 16,9 dolar AS per barel dan Brent naik 0,5 persen ke 21,4 per dolar AS per barel.
Prediksi Pergerakan Rupiah Hari Ini
Sentimen positif lainnya yaitu lockdown di beberapa negara pandemi COVID-19 yang akan segera dibuka.
Selain itu, ada isu Bank Sentral Jepang Bank of Japan (BoJ) yang mempertimbangkan stimulus pembelian obligasi tanpa batas. BoJ akan mengumumkan hasil rapat moneternya Selasa besok.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.300 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.
Sementara itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp15.360 per dolar AS hingga Rp15.510 per dolar AS.
"Dalam perdagangan Senin ini, rupiah kemungkinan masih akan bergolak. Walaupun dibuka melemah, tetapi kemungkinan ditutup menguat," ujar Ibrahim.
Advertisement