Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, selain melatih peserta untuk mendapat pelatihan kerja, program Kartu Prakerja juga mau membina anggota untuk bisa menjadi seorang wirausahawan unggul.
"Ini perlu saya sampaikan, bahwa pesan dari komite adalah jangan hanya untuk karyawan, tapi ajarkan mereka untuk jadi wirausaha," ujar Denni dalam virtual conference, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga
Dia melanjutkan, manajemen pelaksana (PMO) juga memberikan amanat kepada lembaga pelatihan untuk punya kontrak kerjasama dengan calon perusahaan yang akan menyerap peserta Kartu Prakerja.
Advertisement
"Kita tentu saja kita ingin banyak sekali angkatan kerja kita yang sudah dilatih dalam program Kartu Prakerja itu diserap oleh perusahaan/industri atau jadi wirausaha yang unggul," ucapnya.
Denni menceritakan, program Kartu Prakerja mulanya didesain untuk memberikan pelatihan secara offline dan online. Namun karena wabah pandemi corona (Covid-19), pelaksanaannya baru bisa dilakukan secara online.
Â
Model Pelatihan
Seiring berjalannya waktu, ia menambahkan, pihak PMO menganggap pelatihan offline memakan ongkos mobilitas yang tidak sedikit. Sementara pelatihan online merupakan cara terbaik untuk bisa menjangkau seluruh pelosok di Indonesia.
"Karena untuk menghadirkan pelatihan berkualitas secara offline, misalnya operator alat berat, itu tidak bisa di semua kabupaten. Pasti itu hanya di kota-kota besar. Berarti akan ada mobilitas yang cukup mahal dari SDM kita untuk latihan operator alat berat," tuturnya.
"Tapi sekali lagi, ini too costly, too slow untuk rakyat kita yang begitu banyak. Oleh karena itu jalur online tetap harus kita galakan," dia menandaskan.
Advertisement