Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menjaga ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional maupun ritel modern. Langkah tersebut untuk menjaga kestabilan harga sehingga tidak mengalami kenaikan di tengah pandemi Corona sekaligus Ramadan ini.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan Kemendag telah menyiapkan 5 langkah strategis untuk menjaga pasokan dan juga harga bahan pangan. Langkah pertama adalah penguatan koordinasi pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kota.
Dengan adanya koordinasi ini maka akan bisa dilihat daerah-daerah yang mengalami kelebihan atau justru kekurangan stok. Dengan begitu, saling silang antar daerah bisa dilakukan untuk menjaga harga bahan pokok.
Advertisement
“Kedua mengintruksikan produsen dan distributor agar tidak melakukan penjualan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya gula dipastikan sesuai HET di Rp 12.500 per kg untuk saat ini,” kata Agus dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Langkah ketiga adalah memotong mata rantai distribusi dan optimalisasi penggunaan di tol laut yang akan memotong disparitas harga bahan pokok.
Ekspor Impor
Keempat membuat regulasi ekspor dan impor untuk pemenuhan bahan pokok di dalam negeri.
“Khusus untuk gula dipastikan bahwa penugasan telah memberikan penugasan produsen baik itu BUMN dan swasta untuk mengolah gula rafinasi menjadi gula Kristal putih dan dipastikan dijual ke pasar dengan harga HET,” ungkapnya.
Kelima, ia mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Gubernur dan Wali Kota untuk kelancaran distribusi terutama dalam situasi pandemi covid-19 ini untuk memastikan distribusi ini lancar.
“Kita juga meningkatkan pengawasan dengan Satgas Pangan serta menindak tegas pelaku yang tidak mematuhi aturan pemerintah,” pungkasnya.
Advertisement