Sukses

Minyak Kepala Asal Konawe Laku Keras di Abu Dhabi

Minyak kelapa yang diekspor sebesar 2.000 liter dalam kemasan botol kecil melalui beberapa tahapan pengiriman.

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus Corona tak melulu membawa kabar duka bagi dunia usaha di Tanah Air. Seperti komoditas perkebunan VCO (Virgin Coconut Oil)  atau minyak kelapa asal Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara berhasil menembus pasar ekspor Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Pengolahan produk VCO tersebut dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Indo Nilkaz di Kota Kendari, yang diketuai oleh Rohadianto. Bahkan, VCO yang diekspor sebesar 2.000 liter dalam kemasan botol kecil melalui beberapa tahapan pengiriman.

"Kedepan kebutuhan minyak kelapa ini sangat besar terutama pasar Timur Tengah ditengah pandemi karena diketahui berdasarkan beberapa eksposepenelitian, bahwa VCO baik untuk kesehatan terutama memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penyakit degeneratif," ujar Rohadianto melalui siaran pers, Rabu (29/4/2020)

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junedi, mengapresiasi kesuksesan KSU Indo Nilkaz dalam mencari peluang untuk membuka pasar ekspor ditengah wabah ini. Apalagi KSU Indo Nilkaz ini terlibat aktif dalam sejumlah kesepakatan kerjasama kemitraan pemasaran produk kelapa di Sulawesi tenggara.

"Kami akan terus mendukung upaya-upaya akselerasi ekspor komoditas pertanian dalam rangka ekspor 3 kali lipat (Gratieks,Red) hingga 2024. Untuk itu tidak hanya persoalan ekspor semata, namun bagaimana ekspor ini bisa berkelanjutan dan konsisten tentunya dengan produksi yang memenuhi kebutuhan pasar," terangnya.

 

2 dari 3 halaman

Daya Saing Tinggi

Sedangkan, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono mengungkapkan bahwa ekspor produk perkebunan Indonesia mempunyai daya saing tinggi. Sebab aspek kualitas dan aspek inovasi untuk memproduksi produk yang bernilai tambah tinggi terus diperhatikan pelaku usaha dalam negeri.

"Sejauh ini produk VCO termasuk salah satu produk terbesar yang diekspor selain minyak goreng kelapa, gula kelapa, kopra, arang kelapa, dessicatted coconut dan produk kelapa lainnya," imbuh dia.

Kasdi menambahkan bahwa, pasar VCO ke depan akan terbuka lebar, tentunya dengan mempertimbangkan gaya hidup sehat masyarakat dunia yang terus meningkat. Pola hidup ini menyebabkan kebutuhan akan makanan dan minuman sehat termasuk organic health oil juga turut meningkat.

Pun dari sisi harga, VCO lebih murah di banding minyak virgin pesaingnya yakni virgin olive oil (VOO). Alhasil memperluas akses pasar produk VCO harus ditingkatkan melalui kerjasama perdagangan antar negara ataupun melalui informasi perwakilan perdagangan RI di Luar Negeri.

 

3 dari 3 halaman

Ekspor Kelapa Indonesia

Sebelumnya, BPS mencatat pada tahun 2019 ekspor kelapa Indonesia sebesar 1,87 juta ton atau senilai USD 890,8 juta. Dengan rincian ekspor terbesar ke Malaysia sebesar 412,8 ribu ton ataun21,9 persen, disusul China sebesar 358,02 ribu ton atau 19,06 persen dari total volume ekspor kelapa Indonesia.

Tujuan ekspor kelapa Indonesia lainnya ke India, Korea Selatan, Bangladesh, AS, Belanda, Thailand dan lainnya. Hingga bulan Februari 2020, ekspor kelapa Indonesia tercatat sebesar 333,93 ribu ton atau senilai USD 171,23 juta.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com