Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kesal terhadap proses administrasi sejumlah proyek lelang yang tak banyak alami perkembangan.
Eskpresi itu terlontar pasca dirinya melihat sejumlah proyek infrastruktur yang telah dilakukan penjajakan minat pasar (market sounding) kepada investor, tapi statusnya masih stagnan.
Baca Juga
"Saya kira kalau tadi sebelumnya sudah ada beberapa yang market sounding, tapi statusnya masih paper work. Saya minta pak Dirjen Pembiayaan kalau sudah market sounding mustinya sudah siap semua," tegurnya dalam sesi teleconference, Kamis (30/4/2020).
Advertisement
Sebagai informasi, Kementerian PUPR pada 21 November 2019 telah melakukan market sounding untuk empat proyek, yakni Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, dan Jalan Tol Mamminasata.
Namun begitu, proses administrasi keempat proyek yang telah ditawarkan tersebut belum selesai. Dimana Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo statusnya masih request for proposal, lalu Jalan Tol Yogyakarta-Bawen persiapan request for proposal, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap berstatus persiapan dokumen prakualifikasi, dan Jalan Tol Mamminasata masuk finalisasi dokumen studi kelayakan.
Â
Tawarkan 5 Proyek
Pada 11 Maret 2020, Kementerian PUPR juga telah menawarkan 5 proyek kepada investor, yakni sistem transaksi tol non-tunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF), Jalan Tol Layang Cikunir-Karawaci, Preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera di Provinsi Riau, Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg, dan Tol Bogor-Serpong via Parung.
Status kelima proyek tersebut juga masih bersifat rancangan kerja atau proposal.
"Sudah market sounding masih persiapan, market sounding bulan Maret masih review lagi," keluh Menteri Basuki.
Advertisement