Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat penurunan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) sepanjang sejarah. Hal ini terjadi sebagai dampak dari pandemi virus corona baru (COVID-19).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus penularan COVID-19 membawa dampak pada penurunan penjualan BBM. Hal ini lantaran konsumsinya menurun.
"Wabah Covid-19 ini dengan PSBB demand turun," kata Nicke, saat konfrensi pets virtual, di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Advertisement
Nicke mengungkapkan, penjualan BBM di Jakarta turun hingga 50 persen. Sedangkan secara nasional mencapai 25 persen. Dia menyebut, penurunan tersebut terendah sepanjang sejarah.
"Bisa dibayangkan penurunan demand penjualan terendah sepanjang penjualan Pertamina," ungkap Nicke.
SPBU Tetap Beroperasi
Menurut Nicke, meski penjualan BBM Pertamina mengalami penurunan tetapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina tetap beroperasi.
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan energi plat merah tersebut memberikan layanan antar yang bekerjasama dengan penyedia jasa transportasi online.
"Jadi kita kita memberikan pelayan kepada masyarakat meski drop sekali penjualan, kita dorong dengan delivery servise kerjasama dengan ojol kerjasama pengiriman," tutupnya.
Advertisement