Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengakui banyaknya penderita virus corona alias covid-19 dari pabrik rokok Sampoerna tak lepas dari keterlambatan respon dinas terkait. Imbasnya ratusan karyawan dalam kompleks pabrik tersebut terpapar corona.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui temuan adanya pasien positif corona di pabrik Sampoerna Rungkut itu sebenarnya sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Surabaya. Laporan itu, terkait dengan 2 karyawan Sampoerna yang meninggal lebih dulu.
Khofifah menyebut laporan tersebut sudah disampaikan sejak 14 April lalu. Namun, Gugus Tugas Covid-19 Jatim tidak mendapatkan informasi dari Dinkes Surabaya.
Advertisement
"Ini agak terlambat responnya. Tanggal 14 April sudah melaporkan ke Dinkes Surabaya. Mungkin tidak detail laporannya jadi tidak langsung ditindaklanjuti," ujarnya, Sabtu (2/5).
Dia menambahkan Pemprov Jatim baru mengetahui terkait ada karyawan pabrik Sampoerna yang dinyatakan positif Covid-19 pada 24 April. Saat itu, Pemprov Jatim langsung menerjunkan tim untuk menelusuri laporan tersebut. Kemudian baru pada 26 April 2020, perusahaan tersebut menghentikan operasi.
Khofifah pun sempat menyayangkan atas lambatnya respon dari dinas terkait tersebut. Dia mengingatkan kecepatan dalam layanan juga akan menentukan tindakan dan pencegahan selanjutnya.
"Kecepatan layanan itu penting. Mungkin informasinya kurang detail, sehingga responnya kurang," tandasnya.
Cluster Baru di Surabaya
Sementara itu, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser belum bisa memberikan jawaban.
Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim menemukan cluster baru di Surabaya. Ratusan buruh sebuah pabrik rokok besar, saat ini tengah dalam pengawasan dan isolasi.
Temuan ini dibenarkan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi. Dia mengungkapkan, ada penularan baru Covid-19 yang terjadi di Surabaya.
Hal ini diperkuat dengan adanya temuan dua orang buruh pabrik rokok yang sempat dirawat di rumah sakit dinyatakan positif corona. "Tapi keduanya sudah meninggal dunia," ujarnya, Rabu (29/4).
Dia menyatakan, akibat kejadian itu, petugas lalu melakukan tracing terhadap teman kerja yang satu komplek dengan pasien terkonfirmasi tersebut. Hasilnya, 63 orang yang di rapid test dinyatakan reaktif (positif) sehingga ada yang dirawat di rumah sakit dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan), dan ada juga yang diisolasi mandiri oleh perusahaan. Terbaru, ada 34 karyawan yang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes PCR.
Reporter : Erwin Yohanes
Sumber: Merdeka.com
Advertisement