Liputan6.com, Jakarta
Miliarder dunia Warren Buffett optimistis ekonomi Amerika Serikat akan bangkit kembali dari terjangan virus Corona karena "keajaiban Amerika selalu menang".
Â
Pengusaha berusia 89 tahun tersebut yakin ekonomi negara Paman Sam bakal balik lagi ke posisi semula, meskipun di sisi lain, perusahaan kelolaannya Berkshire Hathaway rugi hampir USD 50 miliar.
Â
Baca Juga
Â
Buffett juga mengumumkan, perusahaannya telah menjual seluruh sahamnya di 4 emiten maskapai besar AS gegara industri travel sekarat menghadapi Coron.Â
Â
"Dan saya pikir, keputusan itu adalah salah besar. Kami harusnya tidak melakukan itu. Menurut saya, bisnis penerbangan berubah secara signifikan," kata Buffett, dikutip dari AFP, Minggu (3/5/2020).Â
Â
Buffett mengakui, dirinya dan perusahaan kelolanya sedang mengalami masalah besar yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Namun menurutnya, jika dihadapi bersama-sama, keajaiban yang dimiliki Amerika akan selalu menang dan semuanya akan kembali seperti semula.Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
2 dari 2 halaman
Portofolio Bisnis
Buffett sendiri dikenal sebagai investor yang cermat dan pandai mengambil peluang. Kekayaannya hampir sebagian besar dihasilkan dari perhitungan investasi yang teliti.
Â
Tapi, keruntuhan ekonomi akibat Corona sangat melukai portofolio investasi Berkshire Hathaway. Prinsip jaga jarak juga membuat seluruh rapat terpaksa dilakukan secara daring.Â
Â
Meski demikian, bisnis Berkshire Hathaway tumbuh USD 5,9 miliar dari USD 5,55 miliar tahun lalu. Pendapatan perusahaan rontok dari USD 49,75 miliar menjadi USD 21,7 miliar gegara pandemi Corona.Â
Â
Dalam dokumen perusahaan, Berskhire mencatatkan kinerja yang baik, dengan pendapatan yang komparatif dan meningkat hingga akhir Maret lalu, dibandingkan periode lalu tahun 2019.
Â
Perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat saham Buffett, seperti perusahaan transportasi, produksi energi, manufaktur dan layanan bisnis masih beroperasi dengan menerapkan protokol dari pemerintah.Â
Â
Adapun, perusahaan menerapkan efisiensi gaji pegawai, efisiensi anggaran modal dan mengurangi penggunaan dana untuk keperluan yang tidak mendesak agar bisa bertahan hidup.
Â
Advertisement