Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengumumkan hasil perhitungan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia. Penurunan wisman tercatat mencapai angka 45,5 persen dibanding bulan sebelumnya dan 64,11 persen secara tahunan.
Suhariyanto menyatakan, hampir seluruh pintu masuk wisman mengalami penurunan presentase pergerakan, termasuk jalur udara khususnya di bandara besar seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Soekarno-Hatta.
Baca Juga
"Secara month-to-month, pergerakan di bandara I Gusti Ngurah Rai turun 56,5 persen, lalu turun 64,72 persen secara tahunan. Bandara Soekarno-Hatta juga turun 59,83 persen dibanding bulan sebelumnya dan turun 75,42 persen secara tahunan," jelas Suhariyanto dalam paparannya, Senin (4/5/2020).
Advertisement
Lebih rinci, secara tahunan, data BPS menunjukkan penurunan kunjungan wisman terjadi di Bandara Sam Ratulangi sebesar 94,81 persen, diikuti Bandara Soekarno-Hatta sebesar 75,42 persen dan Bandara Juanda 71,83 persen.
Bandara Kualanamu tercatat mengalami penurunan kunjungan wisman sebesar 65,10 persen. Lalu Bandara Husein Sastranegara juga turun 64,61 persen, Bandara Internasional Lombok turun 45,15 persen, Bandara Ahmad Yani turun 59,10 persen dan Bandara Adisucipto turun 70,03 persen.
Penurunan Terendah
Sementara untuk penurunan terendah terjadi di Bandara Hasanuddin sebesar 43,62 persen. Bandara Sultan Iskandar Muda mengalami kenaikan jumlah wisman meskipun angkanya hanya 11,95 persen.
Adapun jika dibandingkan dengan periode Februari 2020, jumlah kunjungan wisman yang masuk melalui jalur UDARA turun 56,39 persen. Suhariyanto menyatakan, penurunan jumlah wisman sudah terjadi sebelum pemerintah mengumumkan masuknya virus Corona ke Indonesia, Maret 2020 lalu.
"Jadi sebelum pemerintah mengumumkan secara resmi tentang pandemi Covid-19, penurunan wisman ini sudah terjadi sejak Februari 2020," katanya.
Advertisement