Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan penjualan produk makanan secara online selama wabah Corona mengalami kenaikkan sebesar 300 persen.
“Alhamdulillah UMKM bisa bertahan banting setir dengan mengikuti permintaan-permintaan, jualan bahan pokok makanan secara online naik 300 persen, makanan setengah olah, makanan herbal, dan lainnya jadi produk makanan betul-betul meningkat luar biasa,” kata Teten dalam Webinar Series: Platform Digital X UMKM Atasi Kelangkaan APD, Selasa (5/5/2020).
Hal itu dikarenakan adanya kebijakan sosial distancing yang membuat restoran-restoran tutup. Maka dari itu usaha makanan dan jasa antar makanan meningkat.
Advertisement
“Ini sekarang makanan siap saji dipesan lewat telepon atau online, kini banyak yang menyediakan makanan dan jasa antar berkembang, reseller meningkat,” ujarnya.
Ia menilai banyak profesi-profesi lain seperti dokter, dan lainnya yang ternyata memiliki usaha kecil, itu merupakan salah satu contoh kreativitas di UMKM dengan melihat situasi, bisa dengan mudah melakukan shifting usaha baru.
“UMKM ini memang menjadi bumper penyangga ekonomi. Apalagi UMKM menjadi penyangga ekonomi setiap mengalami krisis seperti di 1998,” ujarnya.
Selain itu, di tengah pandemi corona pelaku UMKM yang mulai beralih ke penjualan digital bisa terselamatkan usahanya.
“Saya kira belajar dari covid-19 ini UMKM yang sudah terhubung ke market online mereka terselamatkan dan mendapatkan peluang. Penting mendorong UMKM kita untuk go-online,” serunya.
Tren Baru
Menurut Menteri Teten, untuk saat ini digitalisasi ini mutlak, dan akan muncul tren baru terhadap perubahan konsumen, karena awalnya banyak konsumen yang ragu untuk membeli secara online.
Namun, dengan adanya covid-19 semua orang terpaksa untuk melakukan aktivitas secara online, begitupun dalam hal jual-beli. Dengan adanya covid-19 orang-orang terpaksa untuk membeli secara online.
“Kepercayaan masyarakat mulai tinggi terhadap produk yang dijual online,” ujarnya.
Kendati begitu, ia menyebutkan produk UMKM juga harus meningkatkan standarnya agar masyarakat semakin percaya untuk melakukan pembelian produk UMKM secara online.
Dengan go-digital, pelaku UMKM tak perlu pusing memikirkan toko atau lapak, melainkan cukup memanfaatkan teknologi saat ini.
“UMKM ini rata-rata tidak punya toko maka dengan digital mereka terbantu,” pungkasnya.
Advertisement