Sukses

Tergerus Akibat Banjir, Jalur Logistik Poso-Parigi Kini Bisa Dilalui

Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Ditjen Bina Marga melaksanakan penanganan darurat Jembatan Samalera

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Ditjen Bina Marga melaksanakan penanganan darurat Jembatan Samalera yang terletak di Kabupaten Poso Km 180+120, Sulawesi Tengah. Kerusakan yang terjadi akibat turunnya hujan dengan intensitas tinggi pada 1 Mei 2020.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengimbau agar seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah selalu siap siaga terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Terlebih saat Pandemi COVID 19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus," ujarnya dalam pesan tertulis, Rabu (6/5/2020).

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Satryo Utomo mengatakan, hujan yang turun mulai pukul 20.00 WITA sampai dengan 01.00 WITA mengakibatkan banjir pada Sungai Samalera sehingga menggerus pasangan batu oprit sisi kanan arah Poso jembatan Samalera tersebut

"Dampak dari kerusakan atau gerusan pada pasangan batu oprit jembatan tersebut menyebabkan terjadinya amblesan pada badan jalan, sehingga memutus arus lalu lintas dari kedua arah baik dari arah Kabupaten Parigi maupun dari arah Kabupaten Poso. Akibatnya jembatan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat," terangnya.

Menurut Satryo, BPJN XIV Palu telah berupaya untuk bertindak cepat dan tepat. Kini jembatan tersebut sudah dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan dari dua arah baik dari arah Kabupaten Poso maupun dari arah Kabupaten Parigi dengan memperhatikan berat muatan kendaraan.

 

2 dari 2 halaman

Langkah Penanganan Darurat

Satryo menambahkan, langkah penanganan darurat yang dilakukan BPJN XIV Palu yakni dengan melakukan pemasangan rambu–rambu peringatan (police line), kemudian pemasangan bronjong pada area pasangan batu oprit yang tergerus, dan melakukan penimbunan pada badan jalan yang amblas.

Sedangkan untuk penanganan jangka panjangnya, tambahnya, konstruksi permanen dilakukan dengan perbaikan pasangan batu pada oprit jembatan, pemasangan bronjong pada tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tergerus sisi kanan arah poso sepanjang kurang lebih 36 meter, melakukan pekerjaan timbunan perlayer pada badan jalan, melakukan perbaikan pada pelat injak jembatan arah Poso, pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A, dan pekerjaan pengaspalan.

"Meskipun jembatan Samalera sudah dapat dilalui semua jenis kendaraan dari dua arah baik dari arah Kabupaten Poso maupun dari arah Kabupaten Parigi, cuaca pada lokasi jembatan tersebut masih sering terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ungkap Satryo.