Sukses

Menperin Optimis IKM Fesyen Muslim Indonesia Semakin Mendunia

Industri fesyen muslim Indonesia dinilai berpotensi go internasional

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, optimis Industri Kecil Menengah (IKM) fesyen muslim Indonesia bisa berada diperingkat satu pusat fesyen muslim dunia. Hal ini dicapai dengan salah satu kampanyenya yakni Beli Produk Lokal Fesyen Muslim #LebaranUntukSemua.

Hal itu dilihat dari kondisi adanya wabah virus corona yang menyerang secara global. Maka dari itu dirinya optimis bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk mengembangkan IKM fesyen muslim Indonesia secara global.

“Kampanye IKM fesyen muslim bertajuk lebaran untuk semua bisa membantu IKM fesyen muslim bisa mempromosikan produknya, dapat memberikan dampak positif bagi IKM fesyen muslim nasional dan sama-sama harus mempersiapkan diri menjadi pusat fesyen muslim di dunia, ini momentum yang baik kea rah itu,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam acara Launching Kampanye Fesyen Muslim #LebaranUntukSemua, Jumat (8/5/2020).

Ia menyebut menurut State of the Global Islamic Economy Report pada tahun 2019 – 2020 melaporkan bahwa konsumsi fesyen muslim di dunia mencapai USD 283 miliar. Hal ini terus meningkat dengan proyeksi laju pertumbuhan rata-rata 6 persen.  

Bahwa umat muslim di dunia menjadi salah satu mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim. Sehingga pada 2024 konsumsi fesyen muslim dunia diproyeksikan akan senilai USD 402 miliar.

Sementara konsumsi Indonesia sendiri masih disekitar USD 21 miliar, tentu hal ini menunjukkan masih terbuka peluang pasar yang sangat besar di dalam pasar global maupun domestik domestik di Indonesia yang harus di isi oleh industri fesyen muslim yang ada di Indonesia.

Melihat segala keunggulan dan potensi di Indonesia, Menteri Agus menegaskan bagi para pelaku usaha perlu memiliki terobosan dan inovasi untuk konsumennya baik dalam dan luar negeri.

“Covid-19 sedikit banyak akan merubah perilaku masyarakat termasuk perilaku konsumen,” ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Tak Terganggu Corona

Menurut Dia dengan berubahnya pola kehidupan yang memanfaatkan teknologi dan digital, ditambah adanya wabah virus corona ini, ia menilai meskipun kegiatan beralih menjadi di rumah saja atau working from home (WFH) tidak sama sekali mengganggu dari pekerjaannya, bahkan lebih efisien dalam melakukan tugas.

“Pasti akan ada perubahan perilaku baik untuk kita dan konsumen. Kenormalan baru akan terbentuk dan tentu akan memberi perhatian kepada kita untuk selalu menjaga kesehatan, secara bersamaan kita harus tetap menjaga agar sektor perekonomian bisa bergerak,” ujarnya.

Tentu  sangat penting karena sektor perekonomian itu memiliki relasi dan dampak bagi sektor-sektor yang lain, meskipun nanti saat vaksin sudah ditemukan tetap harus menjaga dua sisi antara menjaga kesehatan dan menggerakan ekonomi.

Video Terkini