Sukses

BTN Mampu Salurkan Kredit Rp 253,25 Triliun hingga Maret 2020

BTN masih optimistis bisnis di sejumlah industri ada yang masih bertumbuh di tengan pandemi Covid-19

Liputan6.com, Jakarta Di tengah pandemi Covid-19 yang memukul sejumlah sektor ekonomi, termasuk diantaranya perbankan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatatkan kinerja perseroan triwulan I (TW 1) masih tetap baik dan on track.

Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan, BTN masih optimistis bisnis di sejumlah industri ada yang masih bertumbuh. Pada industri yang masih berpeluang untuk bertahan dan tumbuh tersebut, BTN akan ikut andil menyokong pertumbuhannya agar laju ekonomi tetap berjalan.

Dijelaskannya, perbankan memegang peranan cukup besar dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat agar tetap bertahan dalam pandemi Covid-19. Oleh karena itu, menurutnya, perbankan perlu melakukan inovasi layanan jasa keuangan agar dapat terus memfasilitasi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan dari perbankan.

“Agar hal tersebut dapat optimal dilakukan perbankan, maka bank harus sehat dan berkinerja baik. Alhamdulillah sampai dengan saat ini bisnis BTN masih berjalan baik ,” katanya kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).

Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan kredit BTN yang masih tumbuh sekitar 4,59 persen atau telah menyalurkan kredit sampai dengan TW 1 tahun 2020 sekitar Rp 253,25 triliun.

Selain rasio-rasio keuangan BTN juga masih terjaga baik. Termasuk rasio cadangan terhada NPL yang meningkat dan saat ini sudah di atas 100 persen. Dengan ini, kata Pahala, mengurangi pengaruh volatilitas ekonomi ke laba dan juga permodalan.

 

2 dari 2 halaman

Kualitas Kredit

Kinerja perseroan yang masih terjaga baik tersebut menurut Pahala karena BTN senantiasa menjaga kualitas kredit dan penguatan cadangan perseroan terutama pada masa pandemi Covid-19.

Dengan likuiditas yang mencukupi, Bank BTN masih konsisten menjalankan fungsi intermediasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mencatatkan pertumbuhan kredit yang posisif pada kuartal I/2020.

Likuiditas yang cukup dan terjaga, menjadi kunci perbankan agar tetap menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi agar tetap produktif.

Pahala merinci, sampai dengan Maret 2020, rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) bank yang dipimpinnya masih dapat dijaga pada tingkat 137,9 persen jauh di atas ambang yang ditetapkan regulator yaitu 100 persen.

“Sesuai ketentuan regulasi, kami sudah menyiapkan cadangan terutama untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang tidak tahu akan berakhir sampai kapan dan saat ini coverage ratio terjaga di atas 100 persen,” kata Pahala.

Video Terkini