Sukses

Menko Luhut: Kasus Baru Corona Turun Sejak 25 April 2020

Hingga tanggal 3 Mei 2020, kasus positif Corona Covid-19 menyentuh 11.192 pasien.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang kematiriman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pertumbuhan kasus baru Corona Covid-19 telah mengalami penurunan. Dalam hitungannya, hanya ada 214-455 kasus baru per hari sejak 25 April 2020.

"Pertumbuhan kasus harian terus menurun," kata Luhut seperti dikutip dari bahan presentasi saat menjadi pembicara di SMDV-Agaeti Ventures, Minggu (10/5/2020).

Meski begitu, Luhut menyebut ada peningkatan signifikan untuk orang yang menjalani tes Corona covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Setidaknya secara harian tes dilakukan pada 5.800 dari sebelumnya hanya 2.000 orang.

"Ada peningkatan rata-rata tes harian menjadi 5.800 dari (sebelumnya kurang dari 2.000 di minggu-minggu sebelumnya," kata Luhut lagi.

Hingga tanggal 3 Mei, kasus positif Corona Covid-19 menyentuh 11.192 pasien. Kemudian, tingkat kematian 7,6 persen dan tingkat pemulihan 16,8 persen.

Dari data yang dikumpulkan Luhut, menunjukkan beberapa kota di Indonesia pada tahap kontrol pandemi Covid-19. Di antaranya Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Reporter : Anisyah Al Faqir 

Sumber : Merdeka.com

2 dari 2 halaman

PSBB Tiap Kota Berbeda

Luhut juga menjelaskan mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurutnya, terdapat perbedaan tingkat wilayah yang harus diperhitungkan. Dari peningkatan kasus yang terinfeksi dan kasus aktif dalam 4 fase pandemi, ada sejumlah provinsi yang perlu dikontrol.

Di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Banten dan Kalimantan Tengah. Sementara provinsi lainnya belum termasuk wilayah yang menunjukkan peningkatan jumlah kasus.

"Provinsi lain belum masuk situasi di mana peningkatan dalam kasus menandai dugaan baru kontrol pandemi," kata Luhut.

Namun, kondisi ini bisa berubah setiap saat. Tergantung pada kasus baru baik itu kematian dan pemulihan di setiap provinsi.

Hal ini menunjukkan setiap provinsi memiliki karakteristik yang berbeda. Kebijakan juga perlu disesuaikan dengan aspek sosio kultural yang berbeda berdasarkan karakteristik masyarakat.

Untuk itu setiap pemerintah daerah dituntut kreatif untuk mengajak masyarakatnya dalam mengikuti protokol kesehatan demi mengurangi penyebaran virus corona. Termasuk mengajak warganya untuk tetap waspada dan menjaga jarak satu sama lain.

"Pemerintah daerah perlu kreatif dalam memberikan rasakeamanan tetapi juga perlu waspada jarak fisikdi setiap provinsi," kata Luhut.