Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mencatat total transaksi program Karya Nusantara dari 1 April hingga 5 Mei 2020, mencapai Rp496.233.035.
“Program yang mempertemukan Sobat KUMKM yang memproduksi APD bagi tim medis dengan buyer. Data dari 1 April hingga 5 Mei 2020, tercatat ada 51 invoice dengan total transaksi Rp496.233.035 serta sudah ada 167 KUKM yang terlibat dalam kerja sama ini,” tulis keterangan yang dilansir dari laman instagram resmi @kemenkopukm, Kamis (14/5/2020).
Dalam keterangan tersebut, disebutkan bahwa terdapat 16 pihak yang telah melakukan pemesanan produk ke Karya Nusantara, antara lain, Indofarma, Wismilak, Daruma, Jingga Jaya Abadi, PT Oriental Ventura Indonesia, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Advertisement
Baca Juga
Rincian jumlah pesanan itu naik dari yang asalnya 100 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), menjadi 167 UMKM yang terlibat, yakni kini jumlah pesanan masker 116.811pcs naik sekitar 100 ribu pesananan masker dari sebelumnya 10.276 pcs.
Selanjutnya, Hazmat Caverall jumlah pesanan hingga 4.412 pcs naik drastis sekitar 3 ribu pcs dari pesanan jumlah sebelumnya yang hanya berjumlah 962 pcs.
Kemudian, Hand Sanitizer 1 Botol (5 liter), lalu jumlah pesanan cover shoes juga meningkat menjadi 49 buah pcs yang mengalami kenaikan 24 pcs dari jumlah pesanan sebelumnya hanya 25 pcs, dan yang terakhir jumlah pesanan Face Shield berjumlah 100 pcs.
Pemasukan Bagi UMKM
Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan beberapa waktu yang lalu, bahwa UMKM tetap mampu meningkatkan pemasukannya di saat seperti ini dengan memberikan dampak multiplier, salah satunya yakni dengan memanfaatkan peluang dan berkontribusi dalam menghadapi Covid-19 antara lain UMKM yang memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD).
Karena Teten melihat permintaan alat kesehatan seperti APD merupakan peluang bisnis bagi UMKM dan koperasi saat pandemi ini.
Dirinya menyebut banyak yang terdampak covid-19 termasuk UMKM dan koperasi melalui kesulitan pembiayaan dan penghasilan menurun.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak para pelaku UMKM untuk banting setir dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara online untuk memproduksi APD.
Advertisement