Sukses

ASDP Hanya Layani Pembelian Tiket Penumpang Go Show

Pembelian tiket go show untuk menjamin agar penumpang yang menaiki angkutan benar-benar sudah terverifiksi.

Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry kembali melayani penumpang jalur penyeberangan dengan kriteria khusus. Namun ASDP hanya menyediakan pembelian tiket beli di tempat (go show).

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi menyatakan, pembelian tiket go show untuk menjamin agar penumpang yang menaiki angkutan benar-benar sudah terverifiksi.

"Kami memberlakukan pola seluruh kendaraan logistik, non logistik akan diverifikasi. Penumpang go show karena gugus tugas verifikasi dulu," kata Ira dalam diskusi virtual, Kamis (14/5/2020).

Lebih lanjut, untuk angkutan logistik, tiket hanya bisa dibeli online. Nantinya, pembelian tiket online tersebut akan diarahkan di area khusus bernama buffer zone agar pelanggan dapat melakukan reservasi online.

"Untuk 2 bulan ke depan kita punya titik buffer zone, di mana pengguna bisa melakukan reservasi di situ," kata Ira.

Setelah pandemi Corona ini selesai, penjualan tiket baik untuk angkutan penumpang maupun logistik akan dilakukan melalui online secara total.

Adapun, pengawasan yang ketat dengan koordinasi bersama pemerintah daerah juga dilakukan di titik pengecekan agar tidak ada pihak yang gagal verifikasi bisa lolos.

Hal ini untuk memastikan bahwa penumpang yang masuk benar-benar penumpang yang kriterianya dikecualikan.

 

2 dari 2 halaman

Penumpang ASDP Indonesia Ferry Anjlok Hampir 40 Persen

Direktur Utama PT ASDP Ferry Indonesia Ira Puspadewi menyatakan, pada periode Maret hingga Mei 2020, perusahaan mencatatkan penurunan pergerakan penumpang hingga 39 persen.

Rinciannya, data per 2020 menunjukkan pergerakan penumpang sebanyak 4.485.546 orang, anjlok dari jumlah penumpang per 2019 yang tercatat sebanyak 7.310.806 orang.

"Biasanya Lebaran ramai ini kendaraan pribadi. Menurut data kami, kendaraan pribadi, periode 2019 yang lewat di 7 gerbang utama mencapai hampir 400 ribu, di 2020 terlihat hanya 220 ribu atau turun 44 persen. Penumpang turun 39 persen," kata Ira dalam diskusi virtual, Kamis (14/5/2020).

Adapun, 7 cabang utama ASDP Indonesia Ferry yang dimaksud Ira meliputi Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung dan Kayangan. Secara mendetail, jumlah pergerakan kendaraan pribadi turun 44 persen dari 395.101 unit pada tahun 2019 menjadi 220.004 unit pada tahun 2020.

Lalu, jumlah kendaraan logistik juga tercatat menurun dari 853.130 unit pada 2019 menjadi 783.545 unit pada 2020, atau turun tipis 8 persen. Ira bilang, penurunan kendaraan logistik ini diduga disebabkan oleh kegiatan manufaktur yang menurun di tengah pandemi.

"Kalau logistik turun karena produksi atau manufacturing yg turun, tapi jauh lebih kecil dari kendaraan biasa. Dapat diindikasi logistik berjalan lancar," ujar Ira.

Adapun secara keseluruhan, total kendaraan yang melewati 7 cabang utama ASDP Indonesia Ferry turun 27 persen dari 1.848.448 unit pada 2019 menjadi 1.354.187 unit pada 2020.