Sukses

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Menaker se-ASEAN

Tujuan pertemuan spesial Para Menaker ASEAN ini adalah untuk merespons dampak Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fuziyah mengatakan bahwa Indonesia siap sebagai tuan rumah ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) ke-26 pada akhir Oktober hingga awal November 2020 nanti di Jakarta.

"Pelaksanaan ALMM ke-26 yang akan datang tetap akan mempertimbangkan kondisi perkembangan penyebaran COVID-19, " kata Ida melalui Video Conference di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Selain itu, pihaknya mendukung tersusunnya dokumen ASEAN Labour Ministers Join Statement on Response to the Impacts of Coronavirus Desease 19 (COVID-19) on Labour and Employment sebagai hasil pertemuan spesial, ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM).

"Kami berharap pasca pandemik COVID-19, ASEAN memiliki roadmap atau peta jalan khusus bidang ketenagakerjaan guna mengembalikan stabilitas pasar kerja di tingkat nasional dan ASEAN, " ujarnya.

Untuk ke depannya setelah tersusun dokumen ASEAN Labour Ministers Join Statement on Response to the Impacts of Coronavirus Desease 19 (COVID-19) on Labour and Employment, selanjutnya akan ditindaklanjuti kerja sama konkrit yang tercakup dalam aktifitas pada kerangka kerja sama ASEAN.

Pertemuan Menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN ini dihadiri Sekjen ASEAN, Dato Lim Jock Hoi; Dirjen ILO Guy Ryder; dan Menaker dari Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Lanjut Ida menjelaskan, tujuan pertemuan spesial Para Menaker ASEAN ini adalah untuk merespons dampak COVID-19 pada sektor perburuhan dan ketenagakerjaan sebagai langkah konkrit untuk menindaklanjuti komitmen kepala negara yang disepakati dalam ASEAN Summit on COVID-19 pada bulan April 2020.

"Untuk itu, ASEAN perlu mengambil langkah cepat dan tepat dalam mendukung stabilitas pasar kerja, perlindungan pekerja dan keberlangsungan usaha yang terdampak pandemik, " ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Pedoman Kesehatan

Dirinya juga mendorong ASEAN OSHNET untuk menyusun Guidelines atau pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tentang pencegahan penyebaran COVID-19 dan virus menular lainnya di tempat kerja yang sejalan dengan protokol WHO.

Serta untuk meningkatkan kerja sama dengan organisasi Internasional dan negara mitra ASEAN untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan guna pemulihan krisis jangka pendek, dan perencanaan pemulihan jangka menengah dan jangka panjang dalam upaya mengembalikan stabilitas perkonomian termasuk menjaga keberlanjutan rantai pasok di kawasan ASEAN.

"Menghimbau Senior Labour Official Meeting (SLOM) untuk melakukan re-focusing dan re-targeting aktivitas-aktivitas ASEAN sektor ketenagakerjaan agar lebih fokus pada pemulihan ekonomi paska pandemik. Diantaranya sektor pariwisata, perhotelan, manufaktur dan sektor jasa lainnya, " pungkasnya.