Sukses

DANA Gandeng Mastercard Luncurkan Program Binding Card 2.0

DANA berkolaborasi dengan Mastercard Indonesia untuk memudahkan konsumen agar tidak perlu melakukan Top Up terus-menerus.

Liputan6.com, Jakarta - Layananan keuangan digital yakni DANA terus melakukan kemudahan bagi konsumennya apalagi ditengah pandemi covid-19 ini, DANA berkolaborasi dengan Mastercard Indonesia untuk memudahkan konsumen agar tidak perlu melakukan Top Up terus-menerus.

“Dana itu adalah platform dompet digital, kita sebagai platform dompet digital kita  berkomitmen untuk terus membangun sebagi platform terbuka, maka kita mengembangkan produk-produk yang memungkinkan masyarakat itu semakin mudah dalam melakukan transaksi, dalam kesempatan ini kami bangga bisa bekerja sama dengan mastercard Indonesia,” kata Business Development Director DANA Dedy Sahat, dalam Virtual Konferensi Pers Kolaborasi DANA & Mastercard, Jumat (15/5/2020).

Ia berharap kolaborasi yang dilakukan dengan MasterCard Indonesia bisa menjadi solusi tepat bagi masyarakat dalam bertransaksi tanpa perlu datang ke counter, sehingga bisa melakukan transaksi di rumah saja.

“Di DANA sendiri kebutuhan transaksi itu yang top 5, yaitu untuk membeli pulsa, bayar tagihan, belanja online, kebutuhan sehari-hari, dan untuk transfer uang. Cuma kita ketahui jika setiap kali harus top up terus, nah itu merepotkan, makannya kita buat suatu program dengan tanpa terus top up masih bisa terus bertransaksi dengan MasterCard,” jelasnya.0

Kendati begitu, program Binding Card atau Save Card ini bisa dilakukan bagi pengguna kartu kredit MasterCard di DANA. Ia menjelaskan simpan kartu di DANA adalah kartu tersebut dikoneksikan dengan aplikasi DANA,  maka semua transaksi-transaksi tinggal dilakukan dan sumber dananya dari MasterCard.

Selain itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kolaborasi tersebut, dalam rangka meringankan beban para konsumen di tengah pandemi covid-19 yang mengalami kesulitan dalam bertransaksi.

“Khususnya untuk transaksi karena kita tahu transaksi secara fisik itu terbatas, bahkan sebagian tidak bisa melakukan secara langsung, maka dari itu perlu adanya terobosan–terobosan khusus seperti yang dilakukan hari ini,” kata Tommy.

Lanjut Tommy, program  kolaborasi ini bagaiamana keikutsertaan MasterCard Indonesia  dalam meringankan kondisi pandemi dengan memberikan  alternatif bertransaksi menjadi digital  serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital.

2 dari 2 halaman

Dalam Segi Keamanan

Sementara dalam hal keamanan, DANA dan MasterCard Indonesia mengklaim bahwa keduanya memiliki keamanan yang baik perihal menjaga data pribadi para konsumennya dalam melakukan transaksi.

“Kita dalam transaksi digital ini yang namanya kepercayaan itu merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi untuk itu dana sebagai platform digital memang sudah juga mempersiapkan teknologi yang sangat baik untuk bisa menjaga keamanan data nasabah jadi memberikan sedikit nilai value di dana yang namanya TFA yakni trusted friendly, dan Aksesibel,” ungkap Dedy.

Dedy menambahkan, untuk proses simpan kartu atau Binding Card atau Save Card tadi, pihaknya juga melakukan keamanan dengan menggunakan OTP. Suapaya apabila konsumen merasa tidak melakukan transaksi, tapi ada pemeritahuan OTP melalui SMS maka konsumen bisa melaporkan kepada pihak bank yang berangkutan.

Sama halnya dengan DANA, MasterCard Indonesia, juga menggunakan fitur keamanan  yang canggih dan mumpuni untuk mencegah terjadinya penyelewengan terhadap konsumennya.

“MasterCard dengan kemampuan dan teknologi globalnya berkomitmen untuk pemegang kartu MasterCard yang melakukan transaksi dengan serangkaian fitur keamanan dan yang teruji melalui online, setiap transaksi penggunaan kartu kredit dan debit MasterCard selalu bisa ditelusuri dan dilindungi secara real Time,” ujar Tommy.

Menurutnya hal itu bisa membantu para konsumen untuk bisa memantau pengeluaran dan mereka bisa membantah bilamana ada transaksi yang terjadi, yang bilamana mereka tidak melakukan transaksi.

“Apabila mereka menemukan transaksi yang mencurigakan bisa segera menghubungi bank penerbitnya dan ini satu hal yang standar di dalam prosesnya bertransaksi itu kita menggunakan yang namanya standar yang disebut MasterCard secure code dimana menggunakan sarana komunikasi untuk mengirimkan kontak respon atau diam disebut juga OTP,” pungkasnya.