Sukses

KPR Subsidi BTN Tumbuh 10,4 Persen di Tengah Pandemi Corona

Kinerja penyaluran kredit BTN tumbuh 4,59 persen di kuartal I 2020 dari Rp 242,24 triliun menjadi Rp 253,25 triliun (yoy).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Pahala Mansury menyatakan, kinerja penyaluran kredit perseroan tumbuh 4,59 persen di kuartal I 2020 dari Rp 242,24 triliun menjadi Rp 253,25 triliun (yoy).

Adapun, pertumbuhan kredit di kuartal ini masih didominasi oleh Kredit Penyaluran Rumah (KPR), terutama KPR bersubsidi.

"Pertumbuhan kredit masih ditopang oleh KPR bersubsidi yang tumbuh 10,4 persen, sedangkan KPR non subsidi turun 1,2 persen," kata Pahala dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/5/2020).

Pahala bilang, penopang terbesar pertumbuhan kredit Bank BTN adalah segmen KPR Subsidi. Segmen yang menempati porsi sebesar 44,53 persen dari total kredit ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,57 persen yoy dari Rp101,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp112,78 triliun.

Sementara KPR non subsidi yang menempati porsi sebanyak 31,58 persen dengan penyaluran kredit sebesar Rp79,99 triliun pada kuartal I tahun sebelumnya.

Secara total, kredit di sektor perumahan di Bank BTN mencatatkan kenaikan sebesar 4,14 persen yoy dari Rp 219,73 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 228,82 triliun di bulan yang sama tahun ini.

 

2 dari 2 halaman

Non Perumahan

Segmen kredit non-perumahan juga mengalami kenaikan sebesar 9,05 persen yoy dari posisi sebesar Rp 22,41 triliun pada 31 Maret 2019 menjadi Rp 24,43 triliun di periode yang sama tahun ini. Kenaikan terbesar di segmen ini ditopang melesatnya penyaluran kredit korporasi sebesar 87,75 persen yoy menjadi Rp 6,54 triliun pada 31 Maret 2020.

Pahala melanjutkan Bank BTN juga telah melakukan efisiensi biaya overhead hingga 15 persen dibandingkan rencana semula. Efisiensi tersebut didukung adanya perbaikan proses bisnis.

"Kami optimistis tetap mencatatkan pertumbuhan pada kinerja bisnis kami kendati dampak dari pandemi ini masih akan membayangi ekonomi baik secara global maupun nasional," ujar Pahala.