Liputan6.com, Jakarta PT Bank Bukopin telah mencapai kesepakatan dengan calon investor yaitu Kookmin Korea Bank untuk menjadi pemegang saham pengendali perusahaan.
"OJK mendukung rencana tersebut dan akan segera memproses penyesuaian kepemilikan PT Bank Bukopin sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan," ujar Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anto Prabowo dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).
Dia menuturkan, penguatan aspek permodalan dan likuiditas oleh pemegang saham dan/atau investor diperlukan agar Bank Bukopin dapat meningkatkan kesehatan bank dan menjaga kestabilan sistem keuangan.
Advertisement
Sementara dalam keterangannya, Bank Bukopin mengaku sedang dalam proses menyelesaikan rencana untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) yang sebelumnya telah disetujui oleh para pemegang saham Bank Bukopin pada Rapat Umum Pemegang Saham Oktober 2019.
"Bank Bukopin saat ini tengah mendiskusikan detail terkait dengan implementasi PUT V dengan pemegang saham utamanya, termasuk Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank," ujar Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin, Meliawati.
Dari aksi korporasi ini, Bank Bukopin berharap dapat memperkuat struktur permodalannya untuk dapat menghadapi tantangan dan rencana bisnis ke depan.
KB Kookmin Bank saat ini merupakan pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin dengan 22 persen kepemilikan saham. KB, yang merupakan bagian dari grup keuangan terbesar KB Financial Group yang berbasis di Korea Selatan, sebelumnya telah berpartisipasi sebagai pembeli siaga Penawaran Umum Terbatas IV Bank Bukopin pada tahun 2018.
KB Kookmin Bank telah menyatakan bahwa pihaknya terus mendukung pengembangan bisnis Bank Bukopin dan perbaikan kinerja ke depannya.
Fokus Bisnis
Peningkatan modal dari PUT V diharapkan dapat membantu mengembangkan bisnis Bank Bukopin yang fokus pada segmen ritel, yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan segmen konsumer, yang didukung oleh perkembangan perbankan digital ke depan.
Dengan tambahan modal yang akan segera direalisasikan, diharapkan akan optimal untuk mendukung bisnis utama Bank Bukopin yang secara konsisten mengembangkan segmen UMKM.
Pada Desember 2019, di antara 21 bank dengan aset terbesar, Bank Bukopinmenempati posisi teratas dalam menyalurkan kredit UMKM dengan komposisi 57,4 persen dari total pinjaman diberikan.
Dua bank di bagian bawah daftar memiliki porsi pinjaman UMKM sebesar 48,4 persen dan 24,9 persen dari total pinjaman.
Seperti dilaporkan sebelumnya, pada laporan keuangan audit posisi Desember 2019 dan posisi Maret 2020, Bank Bukopin mengonfirmasi Rasio Kecukupan Modal Minimum telah memenuhi persyaratan peraturan sesuai dengan profil risiko, sehingga dengan suntikan modal setelah penyelesaian PUT V akan terjadi peningkatan rasio permodalan.
Advertisement