Liputan6.com, Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng mitra usaha untuk pengembangan obat antivirus Corona berbasis eucalyptus. Kerjasama ini bersifat lisensi bersama PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang).
"Dengan kerja sama ini diharapkan semakin cepat proses pengembangan produk untuk tersedia. Sehingga dapat digunakan masyarakat, sebagai pencegahan pandemi virus corona." kata Fadjry Djufry selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, melalui keterangannya, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga
Menurutnya kerjasama sebagai tindak lanjut atas banyaknya permintaan dari jajaran pemerintah daerah dan masyarakat luas terhadap hasil olahan produk eucalyptus ini.
Advertisement
Sebab, berdasarkan paparan hasil uji eucalyptus terhadap virus influenza, virus beta dan gamma corona menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80 hingga 100 persen.
Setelah bertemu dengan mitra yang melisensi beberapa produk Balitbangtan, maka terciptalah produk anti virus corona berbentuk inhaler, roll on dan kalung.
"Produk ini yang paling banyak diminta, banyak Gubenur dan Bupati hampir se Indonesia minta, karena ini bisa jadi jimat anti corona," lanjutnya.
Â
Produksi Masal
Lebih jauh, dirinya mengungkapkan alasan menggandeng mitra usaha PT EIP ini, sebagai upaya perbanyakan produk. Sehingga untuk produksi massal bagi dibutuhkan perusahaan yang berpengalaman dan memiliki reputasi tinggi untuk menyerap hasil produksi petani.
"Harapannya mitra kami ini dapat menyerap hasil petani kita. Seperti petani dari Lampung dan Medan yang sudah mengembangkan beberapa jenis eucalyptus. Uji efektivitas produk yang ada, harapannya mendorong agar produk ini segera produksi massal Pharma," ujarnya.
Advertisement