Liputan6.com, Jakarta PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) memprediksi beban puncak pemakaian listrik saat Lebaran atau Idul Fitri 2020 meningkat 30,31 persen, jika dibandingkan tahun lalu,
Hal ini disebabkan pelarangan mudik oleh pemerintah dan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah selama masa pandemi.
Baca Juga
Adapun perkiraan beban puncak selama hari H perayaan Idul Fitri yaitu 3.508,31 Mega Watt (MW).
Advertisement
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan, PLN memastikan kehandalan pasokan listrik saat perayaan idul fitri 2020 di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).
PLN UID Jakarta Raya telah melakukan berbagai persiapan jelang Idul Fitri kali ini. "Masa satgas sudah kami siapkan sejak H-7 dan H+7 atau sejak 17 Mei sampai 31 Mei 2020," kata Doddy, di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Langkahnya, antara lain melakukan inspeksi jaringan listrik, simulasi keandalan listrik Masjid Istiqlal yang dilakukan pada 19 Mei 2020 lalu, menyiagakan sebanyak 2.688 personel.
Serta menyiagakan peralatan pendukung untuk pengawalan pasokan dan keandalan kelistrikan perayaan Idul Fitri tahun ini.
Â
Â
Di bawah Daya Mampu
Pasokan listrik Jakarta dan sekitarnya djamin aman, karena perkiraan beban puncak tersebut di bawah daya mampu pembangkit di Jakarta yang berada di angka 11.460 MW.
"Pasokan listrik aman dan cukup. Pengawalan kelistrikan RS Rujukan COVID-19 juga tetap berjalan tanpa henti,"Â jelas dia.
Beban puncak saat Idul Fitri serupa dengan beban puncak Jakarta saat akhir pekan selama pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Semoga umat Muslim khususnya di Jakarta bisa merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita meski di tengah kondisi pandemi ini," tutup Doddy.
Advertisement