Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui UMKM terdampak sangat besar pandemi Corona. Meskipun ada beberapa sektor UMKM yang justru bisa bertahan, namun tak sedikit pula yang terpaksa harus tutup operasional gegara pandemi.
Mereka yang bisa bertahan, kata Teten, ialah para pelaku UMKM yang sudah terhubung secara digital ke marketplace online.
Selain itu, UMKM yang banting setir dan memanfaatkan permintaan yang sedang naik di pasaran juga bisa bertahan hidup saat ini.
Advertisement
"Memang pandemi ini mengenai hampir semuanya, tapi ada yang malah growth, terutama yang terhubung dengan digital dan marketplace online dan yang banting setir melakukan inovasi," kata Teten di kantornya, Jumat (22/5/2020).
Tapi, jumlahnya belum banyak. UMKM yang terhubung dengan sistem digital saja tercatat baru 13 persen secara keseluruhan.
"Baru 13 persen yang terhubung dengan marketplace online, jadi hanya 8 juta pelaku usaha mikro dan kecil saja," kata Teten.
Sementara UMKM yang banting setir ke sektor makanan siap saji, alat kesehatan, alat kesehatan hingga game dinilai dapat beradaptasi dan punya daya tahan kuat.
Bantuan Pemerintah
Untuk mendorong agar semakin banyak UMKM yang terkoneksi secara digital dan berinovasi, pemerintah telah menggelontorkan beragam bantuan.
Mulai dari penundaan cicilan kredit hingga pembayaran bunga kredit oleh pemerintah.
Diharapkan, modal para pelaku usaha dapat dimanfaatkan untuk akses ke marketplace online yang lebih baik supaya bisnis mereka bisa berkelanjutan.
"Jadi pandemi ini harus jadi momentum untuk kita, untuk mempercepat transformasi dari offline ke online," katanya.
Advertisement