Sukses

Mendag Agus Klaim Harga Gula Sudah Stabil di Rp 12.500 per Kg

Mendag Agus mengatakan bahwa operasi pasar untuk komoditas gula tidak hanya dilakukan di pusat saja, melainkan juga di daerah-daerah di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, harga gula di pasaran stabil sesuai dengan Harga Eceran Tertingi (HET) Rp 12.500 per kilogram (kg).

“Operasi pasar hari ketiga setelah Lebaran memang melihat aktivitas pasar pada pagi ini sebagian sudah ada yang buka dan operasi pasar setiap hari ke depan untuk mengantisipasi mengenai stabilitas harga gula dan pada hari ini gula dalam operasi pasar dijual dalam Rp12.500,” kata Agus dalam operasi pasar di Pasar Jatinegara Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Agus mengatakan, dengan banyaknya pasar yang sudah buka, maka penting untuk menerapkan beberapa hal yang harus dilakukan untuk antisipasi ke depannya supaya bisa tetap menjaga stabilitas harga gula di pasar, dan tentunya menerapkan protokol kesehatan.

“Stok ini cukup hari ini, kita 12 ton untuk per hari ini dan itu akan dilakukan berapa hari kedepan pada dasarnya stok gula aman,” katanya.

Ia mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan harga gula pasir beberapa waktu lalu yang tinggi di pasaran.

“Faktor yang pertama dengan pandemi covid-19 ini memang distribusi ini sedikit terganggu atau lambat, kedua memang mata rantai distribusi ini panjang, ketiga memang penggilingan ini harusnya April tapi menjadi Juni sehingga kita menambah impor realisasinya bertahap dan juga ada beberapa hal yang baru realisasi pada awal Juni nanti,” ungkapnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Target Juli

Sementara itu, ketika ditanya lebih lanjut terkait target gula untuk Juni mendatang, ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mempersiapkan beberapa tahapan untuk mengatur jadwal penggilingan, yang kemudian disesuaikan dengan pendistribusian ke pasar maupun ritel-ritel.

“Ini kan baru tahapan yang baru masuk, dan Minggu kemarin juga sudah ada yang masuk juga targetnya minggu ini memang seluruhnya sebagian besar harus masuk pada minggu-minggu depan awal bulan Juni dan seterusnya,” ujarnya.

Memang, salah satu alasan mundurnya jadwal penggilingan menjadi salah satu penyebab harga gula tinggi di pasaran. Semula penggilingan dimulai April namun berubah menjadi Juni, sehingga ia menyebut pendistribusian gula akan masuk ke pasar pada bulan Juli.

“Kita juga akan pantau terus, dan operasi pasar ini salah satu untuk menstabilkan harga di luar itu memang agak sulit. Dengan operasi pasar inilah yang kita lakukan terus-menerus dengan Satgas pangan nanti juga akan ada mengenai distribusi pangan ini akan dipantau terus dengan direktorat dan bekerjasama dengan Satgas pangan untuk memantau dan menindak tegas distributor-distributor yang nakal,” tegasnya.

 

3 dari 3 halaman

Dilakukan di Daerah

Agus mengatakan bahwa operasi pasar ini tidak hanya dilakukan di pusat saja, melainkan juga di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Pihaknya akan terus melakukan operasi pasar hingga harga stabil.

“Kita akan lakukan terus-menerus tidak hanya disini dan beberapa daerah juga terutama di seluruh provinsi di Indonesia. Kita akan melakukan operasi pasar hingga harga stabil. Oleh karena itu kami berusaha dengan mengedepankan protokol kesehatan secara bertahap,” pungkasnya.