Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan kementerian sudah mulai kerja dari kantor pada 27 Mei 2020. Namun pelaksanaan kerja dari kantor atau work from office (WFO) tersebut masih terbatas.
Hal tersebut disampaikan Airlangga melalui akun media sosial instagram dan twitter miliknya yang diunggah usai silaturahmi online dengan keluarga besar Kemenko Perekonomian.
Dalam silaturahmi online tersebut, Airlangga juga mengingatkan kepada seluruh karyawan Kemenko Perekonomian tentang amanah dan tugas yang diemban khusus dalam menanggapi dampak pandemi Corona terhadap ekonomi nasional.
Advertisement
"Agar lebih fokus dalam pemulihan sektor ekonomi ini, pada 27 Mei 2020 nanti, Kemenko Perekonomian akan memulai penerapan Work From Office (WFO) secara terbatas," tulis Airlangga Hartarto dalam keterangan unggahan.
Kebijakan pelaksanaan WFO ini, lanjut Airlangga, harus dibarengi dengan standar kesehatan yang ketat di berbagai kegiatan di kantor Kemenko Perekonomian.
"Kita berdoa demi Kemenko Perekonomian dapat terus mempertahankan semangatnya untuk mengawal dan membangun ekonomi bangsa, ujarnya.
Irlangga menambahkan, pembangunan dan pemulihan ekonomi di masa depan pandemi ini harus diselesaikan dengan bantuan masyarakat dan dilakukan oleh gotong royong.
"Tanggung jawabnya tidak hanya terletak di negara tetapi juga melibatkan masyarakat," tutur Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga Ungkap Beda Orang Indonesia dengan Vietnam Hadapi Pandemi Corona
Sebelumnya, Vietnam menjadi salah satu negara yang berhasil menangani pandemi Corona Covid-19. Tak ada pasien terjangkit corona yang meninggal di negara tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia bisa belajar banyak dari Vietnam. Hanya saja hal itu sulit dilakukan karena masalah di Indonesia yakni kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat.
"Satu yang membedakan (Indonesia dengan Vietnam) masalah kepatuhan dan kedisiplinan masyarakatnya," kata Airlangga dalam video konferensi, Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan kunci dari keberhasilan sebuah negara mengatasi pandemi ini pada kepatuhan dan disiplin masyarakatnya. Bila masyarakat tertib dalam menjalankan social distancing dan physical distancing saat keluar rumah, maka wabah ini akan segera berakhir.
Pemerintah telah menerapkan kebijakan PSBB dan meminta perusahaan untuk memberlakukan kerja dari rumah kepada karyawannya. Kecuali pada sektor-sektor tertentu yang masih diperbolehkan.
Jika pun masyarakat terpaksa keluar rumah, maka wajib bagi mereka menggunakan masker. Tidak berkerumun di tempat publik. Seperti yang dilakukan di Swedia. Tanpa menutup aktivitas ekonomi, penanganan penyebaran virus tetap bisa terkendali dengan menjalankan berbagai pembatasan di toko, mall dan area publik lainnya.
Termasuk mengurangi transaksi pembayaran dengan uang tunai untuk menghindari interaksi antar manusia. "Kuncinya sebetulnya satu, interaksi antar manusia, body touch dan finger touch itu yang harus dihindari," kata dia.
Advertisement