Liputan6.com, Jakarta Industri penerbangan menjadi sektor yang paling terhantam Virus Corona. Salah satunya melanda produsen pesawat raksasa asal Amerika Serikat (AS), Boeing.
Hampir 13.000 pekerja Boeing, sebagian besar berada di AS akan kehilangan pekerjaan dalam beberapa minggu mendatang. Raksasa kedirgantaraan AS ini dilaporkan akan mulai melakukan pemangkasan.
Baca Juga
Bahkan langkah PHK dikabarkan akan lebih besar, dan di antaranya dapat mempengaruhi Inggris. Boeing sudah berancang-ancang mengurangi pekerja sejak bulan lalu. Perusahaan akan memangkas 10 pekerjanya dari seluruh dunia, atau secara angka sekitar 16.000 orang.
Advertisement
"Saya berharap ada cara lain," tulis Kepala Eksekutif Boeing Dave Calhoun melalui email kepada staf, seperti mengutip laman BBC, Kamis (28/5/2020).
Kinerja Boeing terhuyung-huyung dipicu anjloknya permintaan pesawat. Pandemi membuat maskapai di seluruh dunia mengurangi frekuensi penerbangan. Kondisi ini memperburuk tekanan pada Boeing, yang sudah memasuki krisis setelah dua kecelakaan fatal terjadi pada pesawat 737 Max.
Pada bulan April, Boeing mendapatkan pembatalan pesanan hingga lebih dari 100 unit pesawat untuk 737 dan perusahaan mengatakan tidak menerima pemesanan baru.
Meski, Boeing kemudian pada Rabu kemarin, mengatakan telah kembali memproduksi pesawat Max 737 di pabriknya di Renton, Washington dengan "harga rendah." Di sisi lain, beberapa maskapai penerbangan melaporkan telah memberikan tanda-tanda pemulihan.
"Tetapi tanda-tanda pemulihan ini tidak berarti kesehatan global dan krisis ekonomi sudah berakhir," kata Calhoun.
Krisis
Bahkan sebelum pandemi, krisis di Boeing, yang memaksanya untuk menghentikan produksi 737 pada bulan Januari, diperkirakan akan menjadi hambatan besar pada ekonomi AS.
Pemasok seperti General Electric dan Spirit AeroSystems Holdings juga mengumumkan PHK besar.
"Industri kami memang akan kembali tetapi butuh beberapa tahun untuk kembali ke kondisi dua bulan lalu," lanjut dia.
Pemangkasan pekerjaan yang dikonfirmasi pada hari Rabu termasuk 6.670 langkah pemberhentian dan 5.520 redundansi sukarela di AS.
Perusahaan, yang memiliki sekitar 18.000 staf internasional termasuk lebih dari 2.500 di Inggris, mengatakan mereka juga mengumumkan pengurangan di pabrik di Winnipeg, Kanada dan 230 lainnya di dekat Melbourne, Australia. Kedua pabrik memproduksi suku cadang untuk bisnis penerbangan komersial perusahaan.
Advertisement