Liputan6.com, Jakarta - Minamas Plantation bersama Forum Wartawan Pertanian memberikan bantuan sosial kepada dua Yayasan yatim piatu yaitu Yayasan Nur Kebagusan dan Yayasan Sahabat Yatim Indonesia di Jakarta Selatan sebagai wujud kepedulian Minamas Plantation terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya di tengah upaya penanggulangan Covid-19.
Masih dalam sukacita Idul Fitri yang baru saja dirayakan oleh umat Muslim, kegiatan ini juga bertujuan untuk merayakan hari kemenangan tersebut bersama dengan masyarakat yang membutuhkan.
CEO Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad menuturkan Pandemi COVID-19 telah berdampak luas kepada banyak kelompok masyarakat tidak hanya pada aspek kesehatan, melainkan juga pada aspek ekonomi sosial. Untuk itu, Minamas Plantation berharap bahwa kontribusi ini dapat meringankan sedikit beban saudara kita yang membutuhkan.
Advertisement
"Ini adalah saat dimana kita saling bahu-membahu dan juga membantu yang lain agar tercipta keharmonisan, khususnya, ditengah situasi yang tidak mudah," ungkap dia.
Sebelumnya, Minamas Plantation melalui unit bisnisnya sudah menyerahkan bantuan-bantuan dalam penanggulangan Covid-19 yang dilakukan hampir di seluruh unit bisnisnya di 7 Provinsi, khususnya, di Sumatera dan Kalimantan.
Sebanyak 5.000 paket dalam bentuk sembako, masker, Alat Pelindung Diri (APD), cairan desinfektan, hand sanitizier, 2.600 liter minyak goreng ALIF serta 1.000 masker kain yang langsung didistribusikan kepada masyarakat dan Pemerintah melalui tim Gugus Tugas Daerah.
“Minamas Plantation bersama pemangku kepentingannya akan terus berupaya sebaik mungkin dalam memberikan kontribusi dan turut menanggulangi pandemi COVID-19. Kami semua berharap pandemi ini cepat berakhir, kita bersama-sama harus menaati himbauan Pemerintah, dan ikut menyosialisasikan kepada masyarakat agar penyebaran tidak meluas,” tutup Shamsuddin.
Kemnaker Apresiasi Bantuan 10.000 Paket Hygiene Sampoerna untuk Pekerja Migran
Kementerian Ketenagakerjaan memberikan apresiasi terhadap upaya PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) yang memberikan perhatian kepada para mantan pekerja migran Indonesia yang turut terkena imbas akibat pandemi Covid-19.
Perhatian tersebut berupa penyaluran bantuan 10.000 paket hygiene yang terdiri dari 20.000 masker non medis, 10.000 botol hand sanitizer, dan 10.000 kantong serut buatan para pelaku UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan BEDO. Bantuan tersebut disalurkan melalui Biro Kerjasama Luar Negeri Kemnaker.
"Bantuan ini sangat membantu terutama pekerja migran saat tiba di Tanah Air dan pulang ke rumahnya. Sejumlah perusahaan juga turut membantu kita dan bantuan juga datang dari ILO (International Labour Organization)," kata Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kemnaker Indah Anggoro Putri, Rabu (27/5/2020).
Indah mengatakan, para mantan pekerja migran merupakan kelompok yang turut terdampak pandemi Corona (Covid-19). Sampai saat ini sekitar 70.000 pekerja migran yang harus kembali ke tanah air. Menurutnya, gelombang kepulangan pekerja migran masih akan berlanjut. Diperkirakan angkanya bisa menembus 80.000 pekerja migran hingga akhir tahun ini.
Selain mantan pekerja migran, bantuan juga akan disalurkan kepada kelompok terdampak Covid-19 lainnya, yaitu pekerja industri rumahan dan pekerja sektor informal.
Sementara itu, Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan, inisiatif ini merupakan bentuk peran aktif Sampoerna dalam mendukung pemerintah menangani pandemi Covid-19. Dia mengatakan, bantuan ini juga melibatkan para pelaku UMKM di Pasuruan, Blora, Rembang, Jember, Banyuwangi, dan Bali, yang turut terimbas akibat pandemi Covid-19.
"Ada sekitar 300 pelaku UMKM binaan yang dilibatkan dalam pengadaan masker kain, kantong masker, dan hand sanitizer yang dibuat oleh UMKM di Bali, dan telah mendapatkan surat izin dari Kemenkes (BPOM). Sehingga, produk yang dihasilkan dijamin sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan," ujar Elvira.
Sampoerna, sambung Elvira, juga telah bekerja sama dengan mitra CSR, Gugus Tugas, dan pemerintah daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Surabaya, Solo, Pasuruan, Karawang, dan Bali dalam menangani penyebaran Covid-19.
Beberapa kontribusi yang telah dilakukan antara lain memberikan 14 ventilator dan alat pelindung diri (masker medis dan non-medis, baju hazmat) kepada berbagai rumah sakit di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur termasuk di kota Surabaya melalui pemerintah provinsi dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Sampoerna juga membangun unit fasilitas cuci tangan, menyediakan alat semprot dan cairan disinfektan, membagikan cairan antiseptik tangan, serta mendistribusikan bahan pangan kepada masyarakat.
"Kami berharap semua pihak dapat terus berperan aktif, saling membantu dan bergotong royong untuk ikut memberikan kontribusi terbaik agar Indonesia dapat segera mengatasi pandemi ini dengan baik," tutup Elvira.
Advertisement