Sukses

Harga Emas Terdongkrak Protes Kematian George Floyd di AS

Adanya harapan menemuan vaksin dari virus Corona oleh beberapa perusahaan farmasi di berbagai belahan dunia membuat kenaikan harga emas sedikit tertahan.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Ada dua sentimen yang pendorong kenaikan harga emas pada perdagangan di awal Juni ini.

Pertama adalah ketegangan yang kembali terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China mengenai Hong Hong yang diperkirakan akan menyebabkan perang dagang. Kedua sentimen mengenai demo besar-besaran menentang rasisme di AS setelah peristiwa kematian George Floyd.

Namun, adanya sedikit harapan menemuan vaksin dari virus Corona oleh beberapa perusahaan farmasi di berbagai belahan dunia membuat kenaikan harga emas sedikit tertahan.

Mengutip CNBC, Selasa (2/6/2020), harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 1.737,48 per ounce. Harga sebelumnya naik 1 persen hingga menyentuh level tertinggi lebih dari satu minggu di USD 1.744,19 per ounce.

Sedangkan harga emas berjangka AS berkurang 0,1 persen menjadi USD 1.750,20 per ounce.

"Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa kesepakatan perdagangan fase satu antara AS dengan China akan segera dibatalkan," kata analis senior OANDA, Edward Moya.

China telah mengatakan kepada perusahaan milik negara untuk menghentikan pembelian produk pertanian utama AS, setelah Washington mengatakan akan menghilangkan perlakuan khusus untuk Hong Kong.

Ia menambahkan, protes yang luar biasa besar di AS telah meningkatkan kekhawatiran melebihi gelombang virus Corona.

Pasukan Pengawal Nasional dikerahkan di 15 negara bagian dan Washington DC sebagai upaya untuk memadamkan protes atas kematian seorang pria kulit hitam di tangan polisi.

Nilai tukar dolar AS juga jatuh ke level terendah sejak pertengahan Maret. Tentu saja hal ini mendukung harga emas.

 

2 dari 2 halaman

Optimisme

Namun, membatasi kenaikan harga emas batangan adalah optimisme atas potensi vaksin Corona dan adanya langkah melonggarkan lockdown di beberapa negara.

Dampaknya, emas menjadi sedikit tidak menarik dan orang lebih memburu saham dan aset berisiko lainnya.

Kepala analis ActivTrades Carlo Alberto De Casa mengatakan, dari sisi teknis, harga emas di pasar spot sekarang semakin dekat dengan resistance yang ditempatkan di USD 1.750 per ounce.