Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan arena olahraga untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Pelaksanaan PON XX telah diundur dari 2020 menjadi pada 2021 karena adanya pandemi Corona.
Sebanyak tiga dari empat venue olahraga yang dibangun Kementerian PUPR secara fisik telah selesai lebih cepat dari jadwal akhir waktu kontrak, yakni arena aquatic di kawasan Olahraga Kampung Harapan, serta Distrik Sentani Timur dan arena cricket maupun lapangan hoki (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
Baca Juga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat, mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).
Advertisement
"Diharapkan terselesaikannya venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, serta dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik dikancah nasional maupun internasional," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020).
Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, menyampaikan bahwa proyek tiga venue yang telah selesai kini tinggal menunggu sertifikasi atau akreditasi dari masing-masing induk organisasi (federasi internasional) untuk mendapatkan sertifikat berstandar internasional.
"PON XX Papua memang ditunda sampai dengan tahun depan, tapi semangat kami untuk menuntaskan fasilitas yang berkualitas tetap tinggi. Sertifikat berstandar internasional belum dapat dihadirkan ke Papua karena kondisi PSBB di Papua," kata Iwan.
Â
Berstandar Internasional
Untuk venue akuatik yang dilengkapi fasilitas pool berstandar internasional tengah menunggu sertifikasi dari Federation Internationale de Natation (FINA). Sementara arena Cricket dan lapangan hoki, baik indoor maupun outdoor sudah selesai 100 persen, termasuk lighting, timing system serta videotron skoring dan tinggal menunggu tenaga ahli dari federasi untuk sertifikasi.
Venue Akuatik Papua dibangun sesuai dengan Standar FINA dengan biaya APBN (MYC) tahun 2018-2020 sebesar Rp 401 miliar. Secara rinci per fasilitas, pembangunan arena akuatik progresnya telah mencapai 100 persen, atau lebih cepat dari target semula selesai Juli 2020.
Selanjutnya, pembangunan arena Cricket dan lapangan Hoki juga lebih cepat dari rencana awal ditargetkan rampung pada Juni 2020. Total biaya pembangunan arena cricket dan lapangan hoki sebesar Rp 277 miliar oleh kontraktor PT Nindya Karya dan konsultan manajemen PT Bina Karya senilai Rp 4,9 miliar.
Selain venue akuatik, di kawasan Olahraga Kampung Harapan juga dibangun Istora Papua Bangkit dengan progres telah mencapai 88 persen. Venue ini dibangun dengan dana sebesar Rp 278,57 miliar oleh kontraktor PT PP (Persero) dan konsultan manajemen PT Virama Karya sebesar Rp 4,8 miliar.
Â
Advertisement
Area Lain
Di samping empat venue tersebut, Kementerian PUPR juga mendapat tugas membangun Arena Sepatu Roda, Panahan, dan Dayung di Kota Jayapura senilai Rp 116,5 miliar progres fisik saat ini mencapai 12,24 persen. Pembangunannya terus dikerjakan agar dapat selesai tepat waktu, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, protokol kesehatan, dan menyesuaikan kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah.
Kemudian, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan Kampung Harapan senilai Rp 134,7 miliar sebagai area pendukung Venue Istora dan Akuatik yang pelaksanaannya baru dimulai pada akhir Januari 2020 dengan progres pembangunan fisik 20 persen.
Selain itu juga Penataan Kawasan Doyo Baru senilai Rp 64,9 miliar sebagai area pendukung Arena Cricket, hoki Outdoor dan Indoor yang pelaksanaannya dimulai pada akhir Desember 2019, dimana saat ini progres fisik mencapai 34,43 persen.