Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada awal perdagangan Selasa pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Selasa (2/6/2020), rupiah dibuka di angka 14.485 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.610 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus bergerak menguat ke 14.475 per dolar AS.
Sejak pagi hingga pukul 10.25 WIB, rupiah bergerak di kisaran 14.460 per dolar AS hingga 14.485 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 4,39 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.502 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.733 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan hari ini rupiah mungkin bisa mendapatkan dorongan pelemahan terhadap dolar AS karena kondisi demo rusuh di AS yang berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi AS.
"Selain itu, pasar juga masih merespons positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung," ujar Ariston seperti diktuip dari Antara, Selasa (2/6/2020).
Namun di sisi lain, lanjut Ariston, potensi perang dagang AS dan China bisa menahan penguatan tersebut.
Ada kabar dari sumber Reuters bahwa kemungkinan pemerintah China menunda pembelian barang pertanian dari AS.
Â
Prediksi
Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.500-Rp14.450 per dolar AS dan resisten Rp14.700 per dolar AS.
Pada Jumat (29/5) lalu, rupiah ditutup menguat 105 poin atau 0,71 persen menjadi Rp14.610 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.715 per dolar AS.
Advertisement