Liputan6.com, Jakarta - Tim ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Franky Sibarani menyebutkan usaha ritel sebagai salah satu usaha yang paling diminati di pesantren. Pasalnya, usaha ini dapat dijalankan oleh koperasi pesantren, alumni pesantren, keluarga santri dan tentunya masyarakat sekitar pesantren.
"(Untuk itu), pondok pesantren memerlukan konsep toko ritel yang bisa dijalankan dengan modal yang tidak besar, memanfaatkan ruangan- bila perlu menggunakan rumah sebagai fasilitas, dan itu sangat membantu memperkecil risiko," ujarnya dalam Peresmian Piloting warNU digital, Kamis (4/6/2020).
Program kios warga NU (warNU) digital ini merupakan kios yang menjual produk kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan alat transaksi pintar berbasis digital dengan berbagai keunggulan, salah satunya kemudahan permodalan.
Advertisement
"Jadi perbankan dan fintech syariah sangat mendukung bagaimana Pemerintah (Kemenko Perekonomian) mendukung program ini supaya kue ekonomi Indonesia bisa dinikmati seluas-luasnya bahkan dari industri yang berawal dari rumah," kata Franky
Keunggulan lainnya adalah penataan kios yang menarik, atau pemanfaatan lahan yang ada, bisa di rumah atau di lahan yang setidaknya memiliki minimal luas 2,5 x 2,5 m persegi.
Â
Biaya Kirim Gratis
Selain itu, kios warNU digital ini juga menawarkan biaya pengiriman yang gratis dengan beragam produk pilihan yang paling laku.
"Kemudian ada juga pojok warga untuk menjual produk UMKM lokal. Artinya keberadaan kios warNU ini sebagai tempat untuk berjualan tetangganya,' imbuh Franky
Pada masa pandemi seperti saat ini, Franky menuturkan bahwa program kios warNU ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk berkegiatan usaha dari rumah.
"Jadi ke depan diharapkan dukungan dari PBNU dan masyarakat Nahdlatul Ulama tentu program ini dapat dilaksanakan," pungkas dia.
Advertisement