Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR III) mencatat, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG untuk wilayah Jawa bagian Barat memasuki mendekati rata-rata konsumsi harian normal pada masa transisi normal baru atau new normal.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR III Dewi Sri Utami mengatakan, berdasarkan data harian, penguatan konsumsi BBM jenis solar atau gasoil dan bensin atau gasoline mulai terlihat sejak 3 – 6 Juni 2020.
Konsumsinya dibandingkan kondisi normal turun pada kisaran 10-15 persen. Padahal, saat-saat sebelumnya, penurunan konsumsi BBM pernah mencapai lebih dari 40 persen.
Advertisement
“Hal ini mencerminkan, persiapan masyarakat akan pemberlakuan masa transisi normal baru ini pada 5 Mei, sehingga mulai beraktivitas dan keluar rumah, terlebih di kawasan Jakarta dan sekitarnya,” kata Dewi, di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Dia menjelaskan, sejak akhir pekan lalu, konsumsi BBM jenis gasoline yang terdiri Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, mencapai 23 ribu Kiloliter (KL) per hari. Konsumsi ini masih menunjukkan penurunan sebesar 12 persen dari kondisi normal.
Konsumsi normal adalah mengacu pada konsumsi periode Januari – Februari 2020 sekitar 26 ribu Kilo Liter (KL) per hari.
Penurunan konsumsi juga masih terjadi untuk produk gasoil teridiri dari Solar, Dexlite, Pertamina Dex, sebesar 9.800 KL per hari atau masih turun 18 perden jika dibandingkan konsumsi normal.
Seiring dengan pergerakan konsumsi BBM, Dewi menambahkan, pihaknya memastikan pasokan BBM di masa transisi ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Jawa bagian Barat.
Di wilayah MOR III ini, yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, pasokan gasoline dan gasoil sangat mencukupi. Ketersediaan stok BBM lebih dari 21 hari, atau diatas ketahanan stok nasional.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Konsumsi LPG
Sementara itu, pada konsumsi LPG untuk sektor rumah tangga, yakni produk LPG subsidi 3 kilogram (Kg), Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg, mencapai 7.126 Metric Ton (MT) per hari. Konsumsi ini relatif sama dibandingkan konsumsi pada kondisi normal yaitu 7.150 MT per hari.
Dewi menambahkan, tidak hanya kesiapan BBM dan LPG, ketersediaan pasokan avtur merespon kebutuhan maskapai pesawat udara yang mulai kembali beroperasi juga dalam kondisi aman dengan ketahanan stok 50 hari.
“Kami memastikan stok LPG Pertamina mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Sejak pandemik Covid-19, konsumsi LPG di sektor rumah tangga bergerak variatif. Ada kenaikan LPG subsidi di beberapa wilayah. Namun untuk LPG Non Subsidi cenderung turun terutama di wilayah Jakarta. Pasalnya, beberapa warga yang semula berdomisili di Jakarta, kembali ke kampung asalnya. Selain itu, tutupnya beberapa usaha kuliner dan restoran karena tidak beroperasi selama masa PSBB,” jelas Dewi.
Advertisement