Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen untuk selalu menjalankan efisiensi di BUMN meskipun pandemi Corona masih melanda. Kali ini, giliran BUMN karya yang dapat giliran perombakan direksi dan komisaris.
Erick pernah bilang, efisiensi dilakukan agar bisnis BUMN bisa lebih fokus dan terarah. Oleh karenanya, perombakan direksi dan komisaris menjadi salah satu salah 'meluruskan' marwah BUMN tersebut.
Baca Juga
Dalam beberapa waktu belakangan, Erick Thohir gerak cepat menunjuk direktur dan komisaris baru di 5 BUMN konstruksi, yaitu Hutama Karya, Adhi Karya, Wijaya Karya, Waskita Karya dan PT PP. Simak rincian perombakan direksi dan komisaris 5 BUMN tersebut dalam penjelasan di bawah ini:
Advertisement
1. PT Hutama Karya (Persero)
Budi Harto, eks Direktur Utama Adhi Karya didapuk menggantikan Bintang Perbowo menjadi Direktur Utama Hutama Karya. Pergantian susunan direksi ini dikonfirmasi langsung oleh Wakil Direktur Utama HK Aloysius Kiik Ro.
"Confirm (soal pergantian direksi dan komisaris Hutama Karya)," ujar Aloy singkat saat dimintai keterangan oleh Liputan6.com, Jumat (5/6/2020).
Adapun, Budi Harto pernah menjabat sebagai Direktur Utama Adhi Karya sejak April 2016. Budi dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menggantikan Kiswodarmawan saat itu. Budi juga pernah didapuk sebagai Wakil Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Dalam RUPST Adhi Karya, Kamis (4/6/2020), Entus Asnawi Mukhson terpilih untuk menduduki kursi direktur utama. Posisi Entus menggantukan Budi Harto. Sebelumnya, Entus Asnawi Mukhson menjabat sebagai Direktur Keuangan.
Selain Entus, terdapat dua direksi baru Adhi Karya yaitu Suko Widigdo yang menjabat sebagai Direktur Operasi 1 menggantikan Budi Daddewa Soedira dan A.A G. Agung Darmawan yang menjabat sebagai Direktur Keuangan.
Fadjroel Rachman yang kini menjabat sebagai Juru Bicara Istana Kepresidenan tak lagi menjabat sebagai komisaris utama perseroan. Posisinya digantikan oleh Dody Usodo Hargo.
Selain itu, tiga komisaris lainnya juga tidak menjabat lagi yaitu Bobby A.A. Nazief, Wicipto Setiadi dan Rildo Ananda Anwar. Sedangkan untuk komisaris independen masih dijabat oleh Hironimus Hilapok dan Abdul Muni.
Pemegang saham Adhi Karya juga mengangkat Yustinus Prastowo sebagai komisaris. Untuk diketahui, Yustinus sebelumnya merupakan pengamat perpajakan yang kemudian diangkat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai Staf Khusus.
Â
Advertisement
3. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Mengutip keterangan resmi Wika yang diterima Liputan6.com, RUPST pada Senin (8/6/2020) menyetujui usulan perubahan pengurusan perseroan dengan penunjukan Agung Budi Waskito sebagai Direktur Utama Wika yang baru, menggantikan Tumiyana.
Adapun, Agung sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Operasional I di Wijaya Karya. Di daftar jajaran direksi yang baru, posisi ini diisi oleh Hananto Aji.
Kemudian, posisi Direktur Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) saat ini dijabat oleh Rudy Hartono, menggantikan direktur sebelumnya, Danu Prijambodo. Demikian pula dengan posisi Direktur Human Capital dan Pengembangan, yang sebelumnya diisi oleh Novel Arsyad, kini dipegang oleh Mursyid.
Â
4. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (5/6/2020). Pada jajaran direksi, RUPST menetapkan penggantian I Gusti Ngurah Putra dari jabatan direktur utama digantikan Destiawan Soewardjono. Kemudian menggeser Haris Gunawan dari jabatan direktur keuangan digantikan Taufik Hendra Kusuma.
Sementara di jajaran komisaris, terdapat nama baru yakni M Fadjroel Rachman yang merupakan Juru Bicara Presiden Joko Widodo dan Bambang Setyo Wahyudi. Komisaris yang digantikan yakni, Agus Sartono dan Aqil Irham.
Â
Advertisement
5. PT PP (Persero) Tbk
Novel Arsjad ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (PT PP) (Persero) Tbk. Novel sebelumnya menjabat Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Novel Arsyad menggantikan bos PT PP sebelumnya Lukman Hidayat. Pengangkatan Novel ini melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PP pada Kamis (4/6/2020)
Dalam RUPST tersebut juga memutuskan, Andi Gani Nena Wea terpilih kembali menjadi presiden komisaris. Ini merupakan periode keduanya menempati posisi tersebut.
Di PT PP, Andi Gani merupakan presiden komisaris BUMN termuda. Pada saat diangkat, usianya baru 39 tahun. Andi Gani juga dikenal sebagai sahabat dekat dan loyalis Jokowi sejak Pilgub DKI Jakarta, serta sebagai pimpinan konfederasi buruh ASEAN dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang merupakan konfederasi buruh terbesar di Tanah Air.